Badai Freddy Tewaskan 225 Orang, Presiden Malawi Sebut Tragedi Nasional

Kamis, 16 Maret 2023 - 04:36 WIB
loading...
A A A
"Kami tidak punya harapan, tidak ada tempat untuk pergi," katanya, seraya menambahkan bahwa perempuan, anak-anak, dan orang tua termasuk di antara mereka yang perlu dievakuasi.

Tidak jelas apakah tim penyelamat telah menghubungi mereka.

Badai Freddy telah membuang curah hujan setara dengan enam bulan dalam enam hari di Malawi dan negara tetangga Mozambik.

Sekitar 20 korban tewas telah dilaporkan di Mozambik.

Pejabat PBB Myrta Kaulard mengatakan kehancuran di Mozambik tidak seburuk yang dikhawatirkan karena pemerintahnya telah berinvestasi dalam langkah-langkah pertahanan banjir setelah dilanda badai tropis selama tiga tahun terakhir.

"Ini adalah demonstrasi besar tentang berapa banyak investasi besar yang diperlukan karena intensitas perubahan iklim di negara seperti Mozambik," katanya kepada program Newsday BBC.

Badai Freddy adalah satu dari hanya empat badai dalam sejarah yang melintasi seluruh Samudra Hindia dari barat laut Australia ke daratan Afrika. Menurut Organisasi Meteorologi Dunia, badai Freddy juga bisa menjadi siklon tropis terlama yang tercatat.

Pada hari Minggu badai melanda Mozambik sebagai topan - untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan - setelah menghantam negara pulau Madagaskar di Samudera Hindia, menyebabkan kerusakan parah.

Para ahli mengatakan perubahan iklim membuat badai tropis di seluruh dunia menjadi lebih basah, lebih berangin, dan lebih intens.

Badai juga melumpuhkan pasokan listrik di Malawi, dengan sebagian besar negara mengalami pemadaman listrik yang berkepanjangan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1386 seconds (0.1#10.140)