Ini Alasan Australia Ngotot Ingin Punya Kapal Selam Nuklir

Selasa, 14 Maret 2023 - 19:12 WIB
loading...
A A A
Presiden AS Joe Biden mengumumkan kesepakatan itu di San Diego bersama dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak. Albanese mengatakan perjanjian itu mewakili investasi tunggal terbesar dalam kemampuan pertahanan Australia sepanjang sejarah.

China mengatakan kesepakatan itu menimbulkan risiko proliferasi nuklir yang serius dan merangsang perlombaan senjata.

“Kami mendesak AS, Inggris, dan Australia untuk meninggalkan mentalitas Perang Dingin dan permainan zero-sum, dengan setia memenuhi kewajiban internasional mereka dan berbuat lebih banyak untuk berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas kawasan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning dalam pengarahan harian Kamis lalu.



Australia membeli tiga, dan mungkin hingga lima, kapal kelas selam kelas Virginia sebagai bagian dari kesepakatan. Di bawah apa yang disebut kemitraan AUKUS, kapal selam generasi masa depan akan dibangun di Inggris dan di Australia dengan teknologi dan dukungan AS.

Australia memperkirakan kesepakatan itu akan menelan biaya antara 268 miliar dan 368 miliar dolar Australia (USD178-USD245 miliar).

Biden menekankan kapal tersebut tidak akan membawa senjata nuklir apapun. Albanese mengatakan dia tidak berpikir kesepakatan itu akan memperburuk hubungannya dengan China, yang menurutnya telah membaik dalam beberapa bulan terakhir.

Kesepakatan AUKUS yang ditengahi secara diam-diam termasuk pembatalan kontrak pemerintah Australia senilai USD66 miliar untuk armada kapal selam konvensional buatan Prancis, yang memicu pertikaian diplomatik dalam aliansi Barat yang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk diperbaiki.

Marles pada hari Selasa tampak bersemangat untuk beralih dari itu.

“Dalam arti operasional, kami sedang membangun hubungan kami dengan Prancis, dengan tempo latihan militer yang jauh lebih besar, dengan akses yang jauh lebih besar ke pangkalan kami di benua Australia tetapi juga pangkalan Prancis di Pasifik dan tentunya di Samudra Hindia,” tukasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1007 seconds (0.1#10.140)