Pulih dari Kehancuran Serangan Israel, Bandara Aleppo Suriah Kembali Beroperasi
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Bandara Aleppo Suriah , yang menjadi pintu utama arus masuk penerbangan bantuan untuk korban gempa, kembali dibuka pada Jumat (10/3/2023). Sebelumnya, landasan bandara ini sempat menjadi sasaraan serangan jet-jet tempur Israel .
Kerusakan yang disebabkan oleh serangan Selasa memaksa pengiriman bantuan dan semua penerbangan dialihkan ke bandara Latakia dan Damaskus, kata Kementerian Transportasi Suriah.
"Bandara telah beroperasi sejak jam 8 pagi (0500 GMT). Kami memperbaiki semua kerusakan," kata pejabat Kementerian Transportasi Suriah, Souleiman Khalil, seperti dikutip dari AFP.
“Namun, tidak ada pesawat sipil yang dijadwalkan mendarat di bandara Aleppo hari ini,” kata seorang pejabat bandara, yang berbicara tanpa menyebut nama karena dia tidak diizinkan untuk berbicara kepada pers.
Sebelumnya, pesawat-pesawat tempur Israel menewaskan tiga orang dalam serangan di bandara di Aleppo, kota kedua Suriah, kata pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
“Sebelum serangan itu, lebih dari 80 penerbangan bantuan telah mendarat di sana dengan pasokan bantuan menyusul gempa yang menewaskan lebih dari 50.000 orang di Suriah dan Turkiye,” kata Khalil saat itu.
Koordinator PBB untuk Suriah El-Mostafa Benlamlih mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa dia "sangat prihatin" tentang penutupan bandara.
“Dampak penutupan ini menghambat akses kemanusiaan dan dapat menimbulkan konsekuensi kemanusiaan yang drastis bagi jutaan orang yang terkena dampak gempa,” tambahnya.
Serangan Israel hari Selasa adalah yang kedua sejak gempa berkekuatan 7,8 melanda Suriah dan Turkiye.
Pada 19 Februari, serangan udara Israel menewaskan 15 orang di distrik Damaskus yang menampung badan keamanan negara, kata Observatorium yang berbasis di Inggris.
Israel telah menyerang bandara Aleppo dan Damaskus beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, tetapi jarang mengomentari serangan individu terhadap Suriah.
Namun, Israel berjanji untuk melanjutkan kampanye udaranya melawan Suriah untuk menghentikan musuh bebuyutan dan sekutu Damaskus Iran dari mengkonsolidasikan kehadirannya di sana.
Sejak perang saudara Suriah meletus pada 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan terhadap tetangga utaranya, menargetkan pasukan pemerintah serta pasukan sekutu yang didukung Iran dan pejuang Hizbullah.
Kerusakan yang disebabkan oleh serangan Selasa memaksa pengiriman bantuan dan semua penerbangan dialihkan ke bandara Latakia dan Damaskus, kata Kementerian Transportasi Suriah.
"Bandara telah beroperasi sejak jam 8 pagi (0500 GMT). Kami memperbaiki semua kerusakan," kata pejabat Kementerian Transportasi Suriah, Souleiman Khalil, seperti dikutip dari AFP.
“Namun, tidak ada pesawat sipil yang dijadwalkan mendarat di bandara Aleppo hari ini,” kata seorang pejabat bandara, yang berbicara tanpa menyebut nama karena dia tidak diizinkan untuk berbicara kepada pers.
Sebelumnya, pesawat-pesawat tempur Israel menewaskan tiga orang dalam serangan di bandara di Aleppo, kota kedua Suriah, kata pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
“Sebelum serangan itu, lebih dari 80 penerbangan bantuan telah mendarat di sana dengan pasokan bantuan menyusul gempa yang menewaskan lebih dari 50.000 orang di Suriah dan Turkiye,” kata Khalil saat itu.
Koordinator PBB untuk Suriah El-Mostafa Benlamlih mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa dia "sangat prihatin" tentang penutupan bandara.
“Dampak penutupan ini menghambat akses kemanusiaan dan dapat menimbulkan konsekuensi kemanusiaan yang drastis bagi jutaan orang yang terkena dampak gempa,” tambahnya.
Serangan Israel hari Selasa adalah yang kedua sejak gempa berkekuatan 7,8 melanda Suriah dan Turkiye.
Pada 19 Februari, serangan udara Israel menewaskan 15 orang di distrik Damaskus yang menampung badan keamanan negara, kata Observatorium yang berbasis di Inggris.
Israel telah menyerang bandara Aleppo dan Damaskus beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, tetapi jarang mengomentari serangan individu terhadap Suriah.
Namun, Israel berjanji untuk melanjutkan kampanye udaranya melawan Suriah untuk menghentikan musuh bebuyutan dan sekutu Damaskus Iran dari mengkonsolidasikan kehadirannya di sana.
Sejak perang saudara Suriah meletus pada 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan terhadap tetangga utaranya, menargetkan pasukan pemerintah serta pasukan sekutu yang didukung Iran dan pejuang Hizbullah.
(esn)