Bos Intel Amerika: Putin Sekarang Bergantung pada Senjata Nuklir Rusia
loading...
A
A
A
Perjanjian tersebut adalah satu-satunya perjanjian kontrol senjata yang berlaku antara Washington dan Moskow setelah penarikan mantan Presiden Donald Trump dari perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces atau INF.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebut keputusan Putin sangat disayangkan dan mengatakan pemerintahan Biden tetap siap untuk bernegosiasi kapan saja dengan Rusia, terlepas dari apa pun yang terjadi di dunia.
Terlebih lagi, Avril Haines, Direktur Intelijen Nasional AS, mengatakan kepada anggota Parlemen pada hari Rabu bahwa militer Rusia tidak mungkin membuat "pencapaian teritorial besar" di Ukraina tahun ini, yang dapat menghadirkan peluang untuk ancaman nuklir tambahan.
“Putin kemungkinan besar menghitung bahwa waktu menguntungkannya dan bahwa memperpanjang perang termasuk dengan potensi jeda dalam pertempuran, mungkin merupakan jalur terbaiknya yang tersisa untuk mengamankan kepentingan strategis Rusia di Ukraina, bahkan jika itu membutuhkan waktu bertahun-tahun,” kata Haines, yang memimpin 18 badan intelijen Amerika, di hadapan Komite Intelijen Senat.
Haines, yang berbicara bersama Direktur CIA William Burns, Direktur FBI Christopher Wray, Direktur NSA Jenderal Paul Nakasone dan Direktur DIA Letnan Jenderal Scott Berrier, mengatakan komunitas intelijen terus memantau ancaman nuklir Rusia.
(min)