Tentara SAS Inggris Menyamar Dealer Senjata, Jelajah Dunia Cari Artileri untuk Ukraina
loading...
A
A
A
LONDON - Ukraina telah kehabisan stok senjata dan amunisinya yang diwarisi dari Uni Soviet pada tahun 1991, termasuk senjata yang dipasok NATO sejak Rusia menyerang Kiev.
Satu tim komando SAS Inggris dilaporkan menjelajahi dunia untuk mencari persediaan peluru artileri kaliber Rusia demi mengisi kembali gudang senjata Ukraina yang habis.
Surat kabar harian Inggris melaporkan selusin pasukan khusus telah melakukan perjalanan melintasi Afrika, Timur Tengah dan Asia, bersama dengan para agen intelijen dan pejabat Kementerian Luar Negeri Inggris.
Kelompok itu, menyamar sebagai pedagang senjata, membawa "uang tunai dalam jumlah besar" untuk membeli stok peluru kaliber 122 mm secara langsung.
Peluru kaliber 122 mm ditembakkan oleh banyak senjata artileri Ukraina yang diwarisi dari Uni Soviet dalam perang melawan Rusia.
"Orang-orang kami memiliki sumber di seluruh dunia yang akan tahu jika ada amunisi yang tersedia dan siapa yang harus dihubungi untuk mencapai kesepakatan," ujar salah satu sumber militer.
Sumber itu menjelaskan, "Itu tidak selalu mudah, ini merupakan perebutan dengan banyak jalan buntu, tetapi ada juga yang berhasil."
Tim telah melakukan perjalanan ke Angola, Mesir, Yordania, Kazakhstan, dan Vietnam. Tetapi sumber pekan ini mengklaim kesepakatan telah dicapai pada persediaan di negara Eropa yang tidak disebutkan namanya.
Pabrik senjata di Bulgaria dan Rumania masih memproduksi senjata dan amunisi era Soviet tersebut.
Satu tim komando SAS Inggris dilaporkan menjelajahi dunia untuk mencari persediaan peluru artileri kaliber Rusia demi mengisi kembali gudang senjata Ukraina yang habis.
Surat kabar harian Inggris melaporkan selusin pasukan khusus telah melakukan perjalanan melintasi Afrika, Timur Tengah dan Asia, bersama dengan para agen intelijen dan pejabat Kementerian Luar Negeri Inggris.
Kelompok itu, menyamar sebagai pedagang senjata, membawa "uang tunai dalam jumlah besar" untuk membeli stok peluru kaliber 122 mm secara langsung.
Peluru kaliber 122 mm ditembakkan oleh banyak senjata artileri Ukraina yang diwarisi dari Uni Soviet dalam perang melawan Rusia.
"Orang-orang kami memiliki sumber di seluruh dunia yang akan tahu jika ada amunisi yang tersedia dan siapa yang harus dihubungi untuk mencapai kesepakatan," ujar salah satu sumber militer.
Sumber itu menjelaskan, "Itu tidak selalu mudah, ini merupakan perebutan dengan banyak jalan buntu, tetapi ada juga yang berhasil."
Tim telah melakukan perjalanan ke Angola, Mesir, Yordania, Kazakhstan, dan Vietnam. Tetapi sumber pekan ini mengklaim kesepakatan telah dicapai pada persediaan di negara Eropa yang tidak disebutkan namanya.
Pabrik senjata di Bulgaria dan Rumania masih memproduksi senjata dan amunisi era Soviet tersebut.