Serbia Sangkal Pasok Senjata ke Ukraina
loading...
A
A
A
Dalam beberapa hari terakhir, laporan media menyatakan pembuat senjata milik negara Serbia Krusik memasok setidaknya satu batch dari sekitar 3.500 roket 122 mm yang digunakan dengan sistem peluncuran roket multipel M-21 Grad buatan Soviet.
Pengiriman tersebut diduga dikirim ke pelanggan Turki, yang kemudian mengirimnya ke Ukraina melalui Slovakia.
Pabrik senjata Krusik adalah yang pertama menyangkal tuduhan tersebut, bersikeras laporan media menggunakan “informasi yang tidak lengkap dan tidak relevan.”
Pabrikan juga bersikeras belum menandatangani kontrak pengiriman dengan perusahaan Turki Arca Savunma Sanayi Ticaret Limited, yang disebutkan dalam dokumen, seluruhnya.
Sejak awal permusuhan antara Moskow dan Kiev lebih dari setahun yang lalu, Beograd secara eksplisit mempertahankan sikap netral.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic, serta pejabat tinggi lainnya, bagaimanapun, telah berulang kali mengatakan negara itu telah menghadapi tekanan yang meningkat dari UE untuk mengutuk operasi militer Moskow yang sedang berlangsung dan bergabung dengan sanksi yang diberlakukan Barat terhadap Rusia.
Moskow telah menanggapi tuduhan pengiriman senjata tersebut dengan meminta Beograd secara resmi mengomentari masalah tersebut.
“Ini adalah masalah yang terlalu serius, dengan implikasi pada hubungan Rusia-Serbia, untuk bereaksi secara refleks,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Kamis.
Dia menambahkan, Moskow menyimpan penilaian sampai semua fakta telah ditetapkan.
Pengiriman tersebut diduga dikirim ke pelanggan Turki, yang kemudian mengirimnya ke Ukraina melalui Slovakia.
Pabrik senjata Krusik adalah yang pertama menyangkal tuduhan tersebut, bersikeras laporan media menggunakan “informasi yang tidak lengkap dan tidak relevan.”
Pabrikan juga bersikeras belum menandatangani kontrak pengiriman dengan perusahaan Turki Arca Savunma Sanayi Ticaret Limited, yang disebutkan dalam dokumen, seluruhnya.
Sejak awal permusuhan antara Moskow dan Kiev lebih dari setahun yang lalu, Beograd secara eksplisit mempertahankan sikap netral.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic, serta pejabat tinggi lainnya, bagaimanapun, telah berulang kali mengatakan negara itu telah menghadapi tekanan yang meningkat dari UE untuk mengutuk operasi militer Moskow yang sedang berlangsung dan bergabung dengan sanksi yang diberlakukan Barat terhadap Rusia.
Moskow telah menanggapi tuduhan pengiriman senjata tersebut dengan meminta Beograd secara resmi mengomentari masalah tersebut.
“Ini adalah masalah yang terlalu serius, dengan implikasi pada hubungan Rusia-Serbia, untuk bereaksi secara refleks,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Kamis.
Dia menambahkan, Moskow menyimpan penilaian sampai semua fakta telah ditetapkan.
(sya)