AS Setuju Jual Amunisi F-16, China Kirim Jet Tempur Dekat Taiwan

Kamis, 02 Maret 2023 - 21:28 WIB
loading...
AS Setuju Jual Amunisi...
China kirim belasan jet tempur ke dekat Taiwan setelah AS memutuskan untuk menjual amunisi pesawat tempur F-16. Foto/Ilustrasi/Bloomberg
A A A
TAIPEI - China mengirim belasan jet temput ke dekat Taiwan , yang menjadi jumlah terbanyak dalam hampir dua bulan. Langkah itu dilakukan setelah Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan senjata senilai USD619 juta atau sekitar Rp9,4 triliun, termasuk rudal untuk jet tempur F-16, ke pulau yang dikelola secara demokratis itu.

Sekitar 17 jet tempur J-10 dan empat J-16 terdeteksi di bagian barat daya zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan dalam periode 24 jam hingga pukul 6 pagi pada Kamis (2/3/2023). Hal itu diungkapkan Kementerian Pertahanan di Taipei di Twitter seperti dilansir dari Straits Times.

Delapan pesawat China lainnya dan empat kapal dari Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) juga terdeteksi di sekitar Taiwan, meskipun mereka tidak memasuki ADIZ Taiwan.



AS telah menyetujui kemungkinan penjualan amunisi jet tempur F-16 dan peralatan terkait ke Taiwan, kata sebuah agen di bawah Departemen Luar Negeri pada hari Rabu. Kontraktor utamanya adalah Raytheon Missiles dan Lockheed Martin. Dua perusahaan itu telah diberi sanksi oleh Beijing pada bulan Februari karena menjual senjata ke Taipei.

Presiden China Xi Jinping baru-baru ini mengurangi tekanan militer terhadap Taiwan yang telah menjadi salah satu ciri khas dekade kekuasaannya. Itu kemungkinan karena Taiwan bersiap untuk pemilihan umum pada awal 2024 sehingga mitra negosiasi pilihan Beijing, Kuomintang, memiliki peluang untuk menang.

Namun, penjualan senjata AS ke Taiwan cenderung mengecewakan China, yang melihatnya sebagai provokasi. China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri yang menunggu penyatuan kembali, jika perlu dengan kekerasan. Bagaimanapun, Taiwan menolak klaim kedaulatan China.

Tentara Pembebasan Rakyat China mengirim 47 pesawat ke ADIZ yang sensitif pada Desember 2022 setelah Washington menyetujui penjualan senjata hingga USD10 miliar ke Taiwan selama lima tahun.



China mengatakan kegiatannya di wilayah itu dibenarkan karena berusaha mempertahankan integritas teritorialnya dan untuk memperingatkan AS agar tidak "berkolusi" dengan Taiwan, meskipun hal ini menimbulkan kemarahan di Taipei.

Tak satu pun dari pesawat melintasi garis median Selat Taiwan yang sensitif, yang telah berfungsi sebagai penghalang tidak resmi antara kedua pihak, tetapi angkatan udara China telah terbang hampir setiap hari sejak melakukan latihan perang di dekat Taiwan Agustus lalu.

Taiwan terakhir melaporkan penyeberangan garis median besar pesawat China pada hari Jumat, ketika 10 pesawat terlibat.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2645 seconds (0.1#10.140)