Eks Penasihat Kremlin: Biden Pemicu Perang Ukraina karena Benci Putin
loading...
A
A
A
MOSKOW - Seorang mantan penasihat Vladimir Putin menyalahkan perang di Ukraina atas komentar yang dibuat Joe Biden kepada presiden Rusia 13 tahun lalu.
Analis politik Sergei Markov membuat pernyataan tersebut selama diskusi di acara YouTube Ostorozhno Sobchak (Hati-hati Sobchak), yang dipandu oleh jurnalis dan tokoh televisi Ksenia Sobchak.
Dalam sebuah klip, yang di-tweet oleh penasihat urusan dalam negeri Ukraina Anton Gerashchenko, aktivis oposisi Rusia Marina Litvinovich menggambarkan bagaimana sejumlah besar orang terlibat dalam perang, termasuk warga sipil Ukraina, militer, dan anak-anak yang belum lahir.
Markov menyela untuk mengatakan perang harus segera dihentikan, dan menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden adalah pihak yang sebenarnya bersalah dalam memulai perang ini.
"Ini adalah perang pribadi Joe Biden yang membenci Putin," kata Markov seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (25/2/2023).
"Ketika Biden datang ke sini pada 2010, dia berkata, 'Vladimir Vladimirovich, kami menyarankan Anda untuk tidak mencalonkan diri dalam pemilihan,'" ucap Markov.
Setelah menjalani dua masa jabatan presiden berturut-turut yang diperbolehkan berdasarkan konstitusi Rusia saat itu, Putin menepi pada 2008, membuka jalan bagi Dmitry Medvedev untuk menjadi kepala negara.
Setelah empat tahun sebagai perdana menteri, Putin menjadi presiden lagi pada tahun 2012. Konstitusi telah diubah untuk memungkinkan Putin berpotensi tetap sebagai presiden hingga tahun 2036.
Menurut Markov, ketika Biden menjadi wakil presiden di bawah Barack Obama, dia memberi tahu Putin untuk masa jabatan ketiga, berikan Dmitry Anatolyevich (Medvedev) kursi kepresidenan. Markov menambahkan bahwa Putin telah memarahinya tetapi Biden mulai membencinya.
Analis politik Sergei Markov membuat pernyataan tersebut selama diskusi di acara YouTube Ostorozhno Sobchak (Hati-hati Sobchak), yang dipandu oleh jurnalis dan tokoh televisi Ksenia Sobchak.
Dalam sebuah klip, yang di-tweet oleh penasihat urusan dalam negeri Ukraina Anton Gerashchenko, aktivis oposisi Rusia Marina Litvinovich menggambarkan bagaimana sejumlah besar orang terlibat dalam perang, termasuk warga sipil Ukraina, militer, dan anak-anak yang belum lahir.
Markov menyela untuk mengatakan perang harus segera dihentikan, dan menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden adalah pihak yang sebenarnya bersalah dalam memulai perang ini.
"Ini adalah perang pribadi Joe Biden yang membenci Putin," kata Markov seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (25/2/2023).
"Ketika Biden datang ke sini pada 2010, dia berkata, 'Vladimir Vladimirovich, kami menyarankan Anda untuk tidak mencalonkan diri dalam pemilihan,'" ucap Markov.
Setelah menjalani dua masa jabatan presiden berturut-turut yang diperbolehkan berdasarkan konstitusi Rusia saat itu, Putin menepi pada 2008, membuka jalan bagi Dmitry Medvedev untuk menjadi kepala negara.
Setelah empat tahun sebagai perdana menteri, Putin menjadi presiden lagi pada tahun 2012. Konstitusi telah diubah untuk memungkinkan Putin berpotensi tetap sebagai presiden hingga tahun 2036.
Menurut Markov, ketika Biden menjadi wakil presiden di bawah Barack Obama, dia memberi tahu Putin untuk masa jabatan ketiga, berikan Dmitry Anatolyevich (Medvedev) kursi kepresidenan. Markov menambahkan bahwa Putin telah memarahinya tetapi Biden mulai membencinya.