Pakar Militer: Rudal Nuklir Sarmat Rusia Ancaman bagi Yellowstone yang Ditakuti AS
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pakar militer Rusia , Vladimir Solovyov, mengeklaim rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-28 Sarmat berhulu ledak nuklir bisa saja menargetkan Yellowstone, gunung berapi raksasa yang paling ditakuti di wilayah Amerika Serikat (AS) .
Klaim itu disampaikan menjelang peringatan setahun invasi Rusia ke Ukraina, ketika Amerika Serikat terus memberikan dukungan militer untuk Kiev.
Solovyov dan mengklaim bahwa rudal Sarmat mampu mencapai daratan Amerika Serikat.
ICBM RS-28 Sarmat, oleh NATO dinamai Setan II, adalah rudal berukuran panjang 35,5 meter untuk membawa banyak hulu ledak nuklir ke target musuh.
Senjata menakutkan ini sudah diresmikan, namun belum dikerahkan oleh militer Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato terbarunya mengatakan rudal raksasa tersebut akan dikerahkan tahun ini.
"Sarmat adalah senjata khusus yang dapat mengirimkan hulu ledak nuklir dalam jumlah besar sekaligus," kata Solovyov.
“Tidak mungkin membangun sistem pertahanan yang menyeluruh, yang berarti Amerika Serikat rentan, itu poin pertama," ujarnya, seperti dikutip dari Daily Star, Sabtu (25/2/2023).
“Dan poin kedua adalah bahwa Sarmat menjadi ancaman bagi fasilitas yang paling ditakuti di wilayah AS, gunung berapi Yellowstone.”
Gunung berapi Yellowstone, yang ditemukan di Pegunungan Rocky di Wyoming, AS, terakhir meletus sekitar 640.000 tahun yang lalu—tetapi masih aktif.
Itu telah mengalami tiga letusan super selama 2,1 juta tahun, dan dikelilingi oleh mata air panas dan titik panas.
Salah satu titik panas tersebut, Yellowstone Plateau, memperlihatkan aliran magma yang ringan dan panas dari gunung berapi di area sekitarnya.
Pemerintah AS pernah memperingatkan bahwa jika gunung berapi Yellowstone benar-benar meletus, efeknya diperkirakan akan dirasakan di seluruh dunia, dengan abu yang jatuh ke seluruh dunia, dan perubahan jangka pendek pada iklim global yang berdampak pada semua orang.
Klaim itu disampaikan menjelang peringatan setahun invasi Rusia ke Ukraina, ketika Amerika Serikat terus memberikan dukungan militer untuk Kiev.
Solovyov dan mengklaim bahwa rudal Sarmat mampu mencapai daratan Amerika Serikat.
ICBM RS-28 Sarmat, oleh NATO dinamai Setan II, adalah rudal berukuran panjang 35,5 meter untuk membawa banyak hulu ledak nuklir ke target musuh.
Senjata menakutkan ini sudah diresmikan, namun belum dikerahkan oleh militer Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato terbarunya mengatakan rudal raksasa tersebut akan dikerahkan tahun ini.
"Sarmat adalah senjata khusus yang dapat mengirimkan hulu ledak nuklir dalam jumlah besar sekaligus," kata Solovyov.
“Tidak mungkin membangun sistem pertahanan yang menyeluruh, yang berarti Amerika Serikat rentan, itu poin pertama," ujarnya, seperti dikutip dari Daily Star, Sabtu (25/2/2023).
“Dan poin kedua adalah bahwa Sarmat menjadi ancaman bagi fasilitas yang paling ditakuti di wilayah AS, gunung berapi Yellowstone.”
Gunung berapi Yellowstone, yang ditemukan di Pegunungan Rocky di Wyoming, AS, terakhir meletus sekitar 640.000 tahun yang lalu—tetapi masih aktif.
Itu telah mengalami tiga letusan super selama 2,1 juta tahun, dan dikelilingi oleh mata air panas dan titik panas.
Salah satu titik panas tersebut, Yellowstone Plateau, memperlihatkan aliran magma yang ringan dan panas dari gunung berapi di area sekitarnya.
Pemerintah AS pernah memperingatkan bahwa jika gunung berapi Yellowstone benar-benar meletus, efeknya diperkirakan akan dirasakan di seluruh dunia, dengan abu yang jatuh ke seluruh dunia, dan perubahan jangka pendek pada iklim global yang berdampak pada semua orang.
(min)