Sekjen PBB: Hidup Adalah Neraka bagi Rakyat Ukraina
loading...
A
A
A
"Tidak ada yang menginginkan perdamaian lebih dari rakyat Ukraina," kata Blinken.
"Tapi kedamaian apa pun yang melegitimasi perampasan tanah [oleh] Rusia dengan paksa akan melemahkan Piagam [PBB] dan mengirimkan pesan kepada calon agresor di mana pun bahwa mereka dapat menyerang negara [lain] dan lolos begitu saja," katanya.
Namun, satu hari setelah Majelis Umum PBB memilih untuk menuntut Rusia menarik pasukannya dari Ukraina, Utusan Moskow untuk PBB Vasily Nebenzya tetap teguh menyalahkan Ukraina dan Barat atas perang yang terjadi saat ini.
"Ukraina bukan korban," kata Nebenzya.
"Kiev dan sekutunya tidak memberi kami pilihan selain menghilangkan ancaman terhadap Rusia dari wilayah Ukraina secara militer," kata Nebenzya.
Guterres menjelaskan jumlah korban perang: lebih dari delapan juta orang Ukraina telah melarikan diri ke bagian lain Eropa, dan 5,4 juta lainnya mengungsi secara internal. "Krisis pemindahan yang tidak terlihat di Eropa dalam beberapa dekade," katanya.
Setengah dari anak-anak Ukraina, imbuh dia, telah dipaksa meninggalkan rumah mereka, dan menghadapi risiko kekerasan, pelecehan, dan eksploitasi yang lebih tinggi.
Menurutnya, kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia telah mendokumentasikan puluhan kasus kekerasan seksual terhadap laki-laki, perempuan dan anak perempuan yang terkait dengan perang.
Ribuan fasilitas perawatan kesehatan dan sekolah di Ukraina telah rusak atau ditutup, dan infrastruktur vital di negara itu seperti air, energi, dan pemanas telah hancur selama musim dingin yang sangat dingin.
"Hampir 10 juta orang, termasuk 7,8 juta anak-anak, berisiko mengalami gangguan stres pascatrauma akut," kata Guterres.
"Tapi kedamaian apa pun yang melegitimasi perampasan tanah [oleh] Rusia dengan paksa akan melemahkan Piagam [PBB] dan mengirimkan pesan kepada calon agresor di mana pun bahwa mereka dapat menyerang negara [lain] dan lolos begitu saja," katanya.
Namun, satu hari setelah Majelis Umum PBB memilih untuk menuntut Rusia menarik pasukannya dari Ukraina, Utusan Moskow untuk PBB Vasily Nebenzya tetap teguh menyalahkan Ukraina dan Barat atas perang yang terjadi saat ini.
"Ukraina bukan korban," kata Nebenzya.
"Kiev dan sekutunya tidak memberi kami pilihan selain menghilangkan ancaman terhadap Rusia dari wilayah Ukraina secara militer," kata Nebenzya.
Guterres menjelaskan jumlah korban perang: lebih dari delapan juta orang Ukraina telah melarikan diri ke bagian lain Eropa, dan 5,4 juta lainnya mengungsi secara internal. "Krisis pemindahan yang tidak terlihat di Eropa dalam beberapa dekade," katanya.
Setengah dari anak-anak Ukraina, imbuh dia, telah dipaksa meninggalkan rumah mereka, dan menghadapi risiko kekerasan, pelecehan, dan eksploitasi yang lebih tinggi.
Menurutnya, kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia telah mendokumentasikan puluhan kasus kekerasan seksual terhadap laki-laki, perempuan dan anak perempuan yang terkait dengan perang.
Ribuan fasilitas perawatan kesehatan dan sekolah di Ukraina telah rusak atau ditutup, dan infrastruktur vital di negara itu seperti air, energi, dan pemanas telah hancur selama musim dingin yang sangat dingin.
"Hampir 10 juta orang, termasuk 7,8 juta anak-anak, berisiko mengalami gangguan stres pascatrauma akut," kata Guterres.