4 Negara Pecahan Uni Soviet yang Menjadi Musuh Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia merupakan salah satu negara pecahan Uni Soviet yang sangat besar dan kuat. Rupanya, ada beberapa negara pecahan Soviet lain yang menjadi “musuh” Rusia dan turut memberikan sanksi kepada negara itu atas serangannya kepada Ukraina.
Berikut adalah 4 negara yang menjadi “musuh” Rusia.
1. Ukraina
Ukraina merupakan negara pecahan Uni Soviet yang sampai saat ini masih terlibat perang dengan Rusia. Seperti diketahui, Rusia mulai melancarkan serangan kepada Ukraina sejak Februari 2022 lalu.
Alasannya, adalah ingin melindungi para etnis Rusia. Selain itu, Rusia juga tidak menginginkan Ukraina bergabung dengan NATO.
Menurut data yang tercantum dalam laman United Nations Human Rights, total korban di Ukraina selama 24 Februari 2022 sampai 2 Januari 2023 mencapai 17.994 jiwa.
Dari jumlah tersebut, 6.919 jiwa dinyatakan tewas, sementara sisanya mengalami luka-luka. Sebagian besar korban yang berjatuhan akibat terkena ledakan serangan udara, roket ganda, hingga misil.
2. Lithuania
Tidak secara eksplisit menyebut sebagai musuh Rusia, namun hubungan Lithuania negara pimpinan Vladimir Putin itu sempat merenggang.
Pada Juni 2022, Lithuania memutuskan menghentikan pengangkutan beberapa barang melalui wilayahnya ke Kaliningrad di Rusia.
Hal itu dilakukan menyusul adanya sanksi yang dijatuhkan Uni Eropa kepada Rusia. Wilayah Kaliningrad sendiri merupakan bagian yang diambil Uni Soviet usai Perang Dunia II.
Selama perang antara Rusia dengan Ukraina, Lithuania tercatat sebagai salah satu negara yang memberikan bantuan kepada Ukraina.
Sampai Desember 2022, total bantuan yang sudah diberikan Lithuania adalah 660 juta euro, di mana 240 juta euronya merupakan bantuan militer.
3. Estonia
Pemerintah Estonia menyatakan bahwa Rusia adalah sebuah ancaman utama. Sebab, Rusia masih memiliki kekuatan besar untuk sanggup mengancam negara-negara Baltik, salah satunya adalah Estonia.
Agresivitas Rusia di wilayah Laut Baltik juga dikabarkan terus meningkat. Menyikapi perang Rusia dengan Ukraina, jajaran intelijen Estonia memprediksikan bahwa Rusia akan kehabisan rudal dalam 3 bulan, terhitung sejak Januari 2023.
Intelijen Estonia pesimis bahwa Rusia bisa melancarkan serangan rudal selama 6 bulan ke depan. Pada Januari 2023, Estonia mengumumkan akan memberikan paket bantuan militer sebesar USD112 juta untuk Ukraina.
Paket bantuan tersebut terdiri dari amunisi, granat, dan komponen pendukung artileri.
4. Latvia
Sama seperti negara lainnya, Latvia tidak mendeklarasikan diri sebagai musuh Rusia. Namun, dari beberapa kebijakan yang diambil, pemerintah Latvia menyukai kisruh yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Pemerintah Latvia bahkan berharap jika negara-negara Barat memberikan sanksi berat agar konflik ini cepat berhenti.
Pada 23 Januari 2023, pemerintah Latvia melalui Menteri Pertahanan Inara Murniece mengumumkan bahwa Latvia akan memberikan bantuan militer sebanyak 1% dari total PDB negaranya (sekitar 370 juta euro). Paket bantuan militer itu diketahui berupa suku cadang untuk howitzer, amunisi, dan drone.
Berikut adalah 4 negara yang menjadi “musuh” Rusia.
1. Ukraina
Ukraina merupakan negara pecahan Uni Soviet yang sampai saat ini masih terlibat perang dengan Rusia. Seperti diketahui, Rusia mulai melancarkan serangan kepada Ukraina sejak Februari 2022 lalu.
Alasannya, adalah ingin melindungi para etnis Rusia. Selain itu, Rusia juga tidak menginginkan Ukraina bergabung dengan NATO.
Menurut data yang tercantum dalam laman United Nations Human Rights, total korban di Ukraina selama 24 Februari 2022 sampai 2 Januari 2023 mencapai 17.994 jiwa.
Dari jumlah tersebut, 6.919 jiwa dinyatakan tewas, sementara sisanya mengalami luka-luka. Sebagian besar korban yang berjatuhan akibat terkena ledakan serangan udara, roket ganda, hingga misil.
2. Lithuania
Tidak secara eksplisit menyebut sebagai musuh Rusia, namun hubungan Lithuania negara pimpinan Vladimir Putin itu sempat merenggang.
Pada Juni 2022, Lithuania memutuskan menghentikan pengangkutan beberapa barang melalui wilayahnya ke Kaliningrad di Rusia.
Hal itu dilakukan menyusul adanya sanksi yang dijatuhkan Uni Eropa kepada Rusia. Wilayah Kaliningrad sendiri merupakan bagian yang diambil Uni Soviet usai Perang Dunia II.
Selama perang antara Rusia dengan Ukraina, Lithuania tercatat sebagai salah satu negara yang memberikan bantuan kepada Ukraina.
Sampai Desember 2022, total bantuan yang sudah diberikan Lithuania adalah 660 juta euro, di mana 240 juta euronya merupakan bantuan militer.
3. Estonia
Pemerintah Estonia menyatakan bahwa Rusia adalah sebuah ancaman utama. Sebab, Rusia masih memiliki kekuatan besar untuk sanggup mengancam negara-negara Baltik, salah satunya adalah Estonia.
Agresivitas Rusia di wilayah Laut Baltik juga dikabarkan terus meningkat. Menyikapi perang Rusia dengan Ukraina, jajaran intelijen Estonia memprediksikan bahwa Rusia akan kehabisan rudal dalam 3 bulan, terhitung sejak Januari 2023.
Intelijen Estonia pesimis bahwa Rusia bisa melancarkan serangan rudal selama 6 bulan ke depan. Pada Januari 2023, Estonia mengumumkan akan memberikan paket bantuan militer sebesar USD112 juta untuk Ukraina.
Paket bantuan tersebut terdiri dari amunisi, granat, dan komponen pendukung artileri.
4. Latvia
Sama seperti negara lainnya, Latvia tidak mendeklarasikan diri sebagai musuh Rusia. Namun, dari beberapa kebijakan yang diambil, pemerintah Latvia menyukai kisruh yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Pemerintah Latvia bahkan berharap jika negara-negara Barat memberikan sanksi berat agar konflik ini cepat berhenti.
Pada 23 Januari 2023, pemerintah Latvia melalui Menteri Pertahanan Inara Murniece mengumumkan bahwa Latvia akan memberikan bantuan militer sebanyak 1% dari total PDB negaranya (sekitar 370 juta euro). Paket bantuan militer itu diketahui berupa suku cadang untuk howitzer, amunisi, dan drone.
(sya)