Kanselir Jerman: Permintaan Jet tempur Ukraina Saat Ini Tidak Masuk Akal

Jum'at, 24 Februari 2023 - 09:20 WIB
loading...
Kanselir Jerman: Permintaan Jet tempur Ukraina Saat Ini Tidak Masuk Akal
Kanselir Jerman: Permintaan Jet tempur Ukraina Saat Ini Tidak Masuk Akal. FOTO/Reuters
A A A
BERLIN - Ukraina telah berulangkali meminta pada sekutu Barat mereka untuk menyuplai Kiev dengan jet tempur . Namun, menurut Kanselir Jerman Olaf Scholz, mempersenjatai Ukraina dengan pesawat tempur “saat ini tidak masuk akal”.

Diwawancarai oleh televisi publik ZDF, Scholz, yang sebelumnya menghadapi kritik karena dianggap lamban mengirim tank Ukraina, mengatakan kesulitan negara lain dalam memenuhi tuntutan Ukraina.



Awal bulan ini, Jerman setuju untuk mengirim, dan mengizinkan negara lain untuk mengirim, tank tempur berat untuk membantu Ukraina melakukan serangan terhadap pasukan Rusia di timurnya. Meskipun demikian, pengiriman lambat karena persediaan donor yang terbatas.

“Mungkin ini adalah indikasi mengapa sangat penting untuk berkoordinasi satu sama lain, dengan AS, misalnya, dan untuk mempersiapkan keputusan ini dengan hati-hati agar berhasil,” kata Scholz, seperti dikutip dari Reuters.

Ukraina sekarang meminta pesawat tempur, meskipun Jerman tidak memiliki pesawat tempur F-16 yang disebutkan dalam konteks ini.



Berbicara pada malam peringatan pertama invasi Rusia, Scholz mengatakan dia khawatir konflik itu bisa menjadi "perang yang sangat lama". Ia juga menambahkan bahwa Jerman dan barat akan mendukung Ukraina selama diperlukan.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhirnya harus memahami bahwa tujuan perangnya - yang dicatat Scholz telah beberapa kali direvisi sejak awal konflik - tidak dapat dicapai.

Scholz, yang akan menuju ke India pada hari Sabtu dalam upaya untuk menggalang dukungan untuk Ukraina melawan Rusia, mengatakan dia tidak terhalang oleh tanda-tanda bahwa banyak negara berkembang enggan mengutuk Rusia. “Hanya ada beberapa negara di pihak Rusia,” katanya.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1853 seconds (0.1#10.140)