Korban Tewas Serangan Pasukan Israel ke Nablus Jadi 10 Orang
loading...
A
A
A
YERUSALEM - Sedikitnya 10 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan tentara Israel di kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 102 orang terluka, 82 di antaranya terkena peluru tajam. Enam berada dalam kondisi kritis.
Konfrontasi yang meluas pecah segera pada Rabu (22/2/2023) setelah tentara Israel menyerbu Nablus dengan puluhan kendaraan lapis baja dan pasukan khusus pada pukul 10 pagi waktu setempat.
Dilansir dari Al Jazeera, tentara Israel memblokir semua pintu masuk ke kota Nablus sebelum mengelilingi sebuah rumah dengan dua pejuang Palestina yang dicari, Hossam Isleem dan Mohammad Abdulghani, yang keduanya tewas.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok bersenjata Lions Den mengatakan bahwa mereka terlibat dalam bentrokan dengan pasukan Israel selama serangan itu, bersama dengan Brigade Balata yang baru-baru ini diumumkan. Pemuda Palestina melempari kendaraan pengangkut pasukan lapis baja Israel dengan batu.
Tentara Israel mengatakan pasukan keamanan sekarang beroperasi di kota Nablus tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Melaporkan dari Nablus, jurnalis Al Jazeera mengatakan para saksi menggambarkan tentara Israel melepaskan tembakan tanpa pandang bulu.
“Kami mendengar cerita bahwa pasukan Israel menembaki tetangga, orang-orang di rumah mereka, orang-orang yang menjalani kehidupan sehari-hari. Orang Palestina mengatakan Israel bertindak seperti ini karena tidak dimintai pertanggungjawaban dan bebas membunuh orang Palestina,” kata mereka.
Nablus dan Jenin di dekatnya telah menjadi fokus serangan kekerasan yang diintensifkan Israel selama setahun terakhir. Kota-kota tersebut adalah tempat “konsentrasi perlawanan bersenjata tumbuh”, menurut jurnalis Palestina Mariam Barghouti dari situs berita Mondoweiss.
“Meskipun meluas ke daerah lain di Tepi Barat, Lions Den dan Brigade Jenin terus menjadi pusat perlawanan bersenjata Palestina dan pertempuran kelompok baru pemuda, itulah sebabnya mereka menjadi target,” kata Barghouti kepada Al Jazeera.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 102 orang terluka, 82 di antaranya terkena peluru tajam. Enam berada dalam kondisi kritis.
Konfrontasi yang meluas pecah segera pada Rabu (22/2/2023) setelah tentara Israel menyerbu Nablus dengan puluhan kendaraan lapis baja dan pasukan khusus pada pukul 10 pagi waktu setempat.
Dilansir dari Al Jazeera, tentara Israel memblokir semua pintu masuk ke kota Nablus sebelum mengelilingi sebuah rumah dengan dua pejuang Palestina yang dicari, Hossam Isleem dan Mohammad Abdulghani, yang keduanya tewas.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok bersenjata Lions Den mengatakan bahwa mereka terlibat dalam bentrokan dengan pasukan Israel selama serangan itu, bersama dengan Brigade Balata yang baru-baru ini diumumkan. Pemuda Palestina melempari kendaraan pengangkut pasukan lapis baja Israel dengan batu.
Tentara Israel mengatakan pasukan keamanan sekarang beroperasi di kota Nablus tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Melaporkan dari Nablus, jurnalis Al Jazeera mengatakan para saksi menggambarkan tentara Israel melepaskan tembakan tanpa pandang bulu.
“Kami mendengar cerita bahwa pasukan Israel menembaki tetangga, orang-orang di rumah mereka, orang-orang yang menjalani kehidupan sehari-hari. Orang Palestina mengatakan Israel bertindak seperti ini karena tidak dimintai pertanggungjawaban dan bebas membunuh orang Palestina,” kata mereka.
Nablus dan Jenin di dekatnya telah menjadi fokus serangan kekerasan yang diintensifkan Israel selama setahun terakhir. Kota-kota tersebut adalah tempat “konsentrasi perlawanan bersenjata tumbuh”, menurut jurnalis Palestina Mariam Barghouti dari situs berita Mondoweiss.
“Meskipun meluas ke daerah lain di Tepi Barat, Lions Den dan Brigade Jenin terus menjadi pusat perlawanan bersenjata Palestina dan pertempuran kelompok baru pemuda, itulah sebabnya mereka menjadi target,” kata Barghouti kepada Al Jazeera.
(ian)