Bos Tentara Bayaran Rusia Tuding Petinggi Militer Berkhianat, Ingin Hancurkan Wagner
loading...
A
A
A
MOSKOW - Bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin meluncurkan dua serangan verbal terhadap para petinggi Rusia pada Selasa (21/2/2023).
Dia menuduh para petinggi merampas amunisi tentara bayaran Wagner dalam apa yang disebutnya sebagai upaya pengkhianatan untuk menghancurkan perusahaan militer pribadinya.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia menolak tuduhan awal Prigozhin tentang pemblokiran amunisi sebagai “sama sekali tidak benar.”
Prigozhin kemudian merilis pesan suara yang mengatakan, “Ini sama saja dengan meludahi Wagner." Dia menegaskan kembali bahwa anak buahnya sangat kekurangan persediaan.
Prigozhin mengambil peran yang lebih terang-terangan sejak perang Ukraina dimulai.
Wagner Group miliknya mempelopori pertempuran untuk kota Bakhmut di wilayah Donetsk, tetapi hubungannya dengan Moskow jelas memburuk.
Tahun ini Prigozhin dicabut haknya untuk merekrut tahanan dan ada beberapa tanda Kremlin bergerak untuk mengekang pengaruhnya.
Pada Selasa, dia kehilangan kesabaran dan pada satu titik berteriak. “Hanya ada oposisi langsung yang terjadi (untuk upaya memperlengkapi para pejuang Wagner),” tegas dia dalam pesan suara awal di saluran Telegramnya.
“Ini bisa disamakan dengan pengkhianatan tingkat tinggi. Kepala staf umum dan menteri pertahanan memberikan perintah kanan dan kiri, tidak hanya untuk tidak memberikan amunisi kepada Wagner PMC (perusahaan militer swasta), tetapi juga tidak untuk membantunya dengan transportasi udara,” tuduh Prigozhin.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia bereaksi dengan pernyataan yang mengatakan para pejabat militer melakukan semua yang mereka bisa untuk memasok para pejuang.
“Oleh karena itu, semua pernyataan yang diduga dibuat atas nama unit penyerangan tentang kekurangan amunisi sama sekali tidak benar,” ujar Kemhan Rusia, tanpa menyebut nama Wagner.
“Upaya untuk membuat perpecahan dalam mekanisme interaksi yang erat dan dukungan antara unit-unit kelompok (pertempuran) Rusia adalah kontraproduktif dan bekerja semata-mata untuk kepentingan musuh,” papar Kemhan Rusia.
Prigozhin juga mengatakan pejabat senior telah menolak permintaan sekop khusus untuk menggali parit.
Dia menuduh para petinggi memutuskan "orang harus mati ketika itu nyaman bagi mereka," dan mengatakan pejuang Wagner "berjatuhan seperti lalat" karena tidak adanya pasokan yang diperlukan.
Dalam pesan blak-blakan pada Senin, dia mengeluh pejabat yang tidak disebutkan namanya menolak pasokan Wagner karena permusuhan pribadi terhadapnya, dan dia diminta untuk "meminta maaf dan patuh" untuk memperbaiki situasi.
Kementerian Pertahanan sebelumnya mengatakan Wagner tidak berada di bawah kendalinya meskipun milisi bergantung pada negara untuk beberapa senjata dan logistik.
Tatiana Stanovaya, kepala konsultan politik R.Politik, mengatakan ledakan kemarahan Prigozhin pada Senin tampak seperti "tindakan putus asa" yang ditujukan untuk "mendekati Putin".
Tidak jelas apakah dia memikirkan Prigozhin, tetapi Putin pada Selasa mengatakan dia ingin mengakhiri pertikaian.
“Kita harus menyingkirkan, saya ingin menekankan ini, kontradiksi antardepartemen, formalitas, dendam, kesalahpahaman, dan omong kosong lainnya,” tegas Putin kepada elit politik dan militer.
Dalam postingan terpisah, Prigozhin mengatakan dia terlalu sibuk menonton pidato tersebut dan karena itu tidak dapat mengomentari pernyataan presiden.
Dia menuduh para petinggi merampas amunisi tentara bayaran Wagner dalam apa yang disebutnya sebagai upaya pengkhianatan untuk menghancurkan perusahaan militer pribadinya.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia menolak tuduhan awal Prigozhin tentang pemblokiran amunisi sebagai “sama sekali tidak benar.”
Prigozhin kemudian merilis pesan suara yang mengatakan, “Ini sama saja dengan meludahi Wagner." Dia menegaskan kembali bahwa anak buahnya sangat kekurangan persediaan.
Prigozhin mengambil peran yang lebih terang-terangan sejak perang Ukraina dimulai.
Wagner Group miliknya mempelopori pertempuran untuk kota Bakhmut di wilayah Donetsk, tetapi hubungannya dengan Moskow jelas memburuk.
Tahun ini Prigozhin dicabut haknya untuk merekrut tahanan dan ada beberapa tanda Kremlin bergerak untuk mengekang pengaruhnya.
Pada Selasa, dia kehilangan kesabaran dan pada satu titik berteriak. “Hanya ada oposisi langsung yang terjadi (untuk upaya memperlengkapi para pejuang Wagner),” tegas dia dalam pesan suara awal di saluran Telegramnya.
“Ini bisa disamakan dengan pengkhianatan tingkat tinggi. Kepala staf umum dan menteri pertahanan memberikan perintah kanan dan kiri, tidak hanya untuk tidak memberikan amunisi kepada Wagner PMC (perusahaan militer swasta), tetapi juga tidak untuk membantunya dengan transportasi udara,” tuduh Prigozhin.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia bereaksi dengan pernyataan yang mengatakan para pejabat militer melakukan semua yang mereka bisa untuk memasok para pejuang.
“Oleh karena itu, semua pernyataan yang diduga dibuat atas nama unit penyerangan tentang kekurangan amunisi sama sekali tidak benar,” ujar Kemhan Rusia, tanpa menyebut nama Wagner.
“Upaya untuk membuat perpecahan dalam mekanisme interaksi yang erat dan dukungan antara unit-unit kelompok (pertempuran) Rusia adalah kontraproduktif dan bekerja semata-mata untuk kepentingan musuh,” papar Kemhan Rusia.
Prigozhin juga mengatakan pejabat senior telah menolak permintaan sekop khusus untuk menggali parit.
Dia menuduh para petinggi memutuskan "orang harus mati ketika itu nyaman bagi mereka," dan mengatakan pejuang Wagner "berjatuhan seperti lalat" karena tidak adanya pasokan yang diperlukan.
Dalam pesan blak-blakan pada Senin, dia mengeluh pejabat yang tidak disebutkan namanya menolak pasokan Wagner karena permusuhan pribadi terhadapnya, dan dia diminta untuk "meminta maaf dan patuh" untuk memperbaiki situasi.
Kementerian Pertahanan sebelumnya mengatakan Wagner tidak berada di bawah kendalinya meskipun milisi bergantung pada negara untuk beberapa senjata dan logistik.
Tatiana Stanovaya, kepala konsultan politik R.Politik, mengatakan ledakan kemarahan Prigozhin pada Senin tampak seperti "tindakan putus asa" yang ditujukan untuk "mendekati Putin".
Tidak jelas apakah dia memikirkan Prigozhin, tetapi Putin pada Selasa mengatakan dia ingin mengakhiri pertikaian.
“Kita harus menyingkirkan, saya ingin menekankan ini, kontradiksi antardepartemen, formalitas, dendam, kesalahpahaman, dan omong kosong lainnya,” tegas Putin kepada elit politik dan militer.
Dalam postingan terpisah, Prigozhin mengatakan dia terlalu sibuk menonton pidato tersebut dan karena itu tidak dapat mengomentari pernyataan presiden.
(sya)