Rusia Remehkan Kunjungan Biden ke Ukraina, Anggap Zelensky Boneka AS
loading...
A
A
A
“Biden di Kiev memulai kampanye pemilihannya di lingkungan yang paling heroik untuk membuktikan kepada semua orang bahwa dia 'masih bisa melakukannya seperti di masa lalu yang indah',” kata anggota Parlemen senior Rusia Konstantin Kosachev dalam sebuah posting Telegram.
"Kiev tidak punya pilihan untuk mencoba dan mendorong orang ke pembantaian yang tidak masuk akal sebagai bagian dari kampanye pemilihan Biden," ujarnya.
Sergei Markov, pakar pro-Kremlin, mengatakan Biden telah menerima jaminan keamanan dari Presiden Rusia Vladimir Putin menjelang kunjungannya ke Kiev.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan bahwa pemerintah AS memang memberi tahu Moskow tentang kunjungan Biden ke Kiev sesaat sebelum keberangkatannya dari Washington "untuk tujuan dekonfliksi" dalam upaya menghindari kesalahan perhitungan yang dapat membawa kedua negara bersenjata nuklir ke dalam konflik langsung.
"Kunjungan itu juga menegaskan bahwa kami benar sekali, Anda tahu," kata Markov.
"Kami adalah negara beradab dan Biden tiba di Kiev karena—saya yakin akan hal ini—dia mendapat jaminan keamanan dari pihak Rusia bahwa dia tidak akan dipukul saat berada di sana...Karena kami menepati janji dan berada di sisi kebaikan dan peradaban," paparnya.
Wakil kepala Dewan Keamanan yang juga mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev, dalam sebuah posting di Telegram juga mengeklaim bahwa Biden telah menerima “jaminan keamanan”.
"Biden berjanji setia kepada rezim neo-Nazi, dan menjanjikannya lebih banyak senjata, tetapi jutaan orang yang meninggalkan Ukraina memberikan jawaban untuk pertanyaan siapa yang memiliki masa depan," tulis Medvedev.
Jurnalis televisi pemerintah Rusia, Andrei Medvedev, dalam sebuah posting Telegram mengatakan: “Apakah kunjungan ini akan memengaruhi hasil akhir perang? Tidak. Sama sekali tidak.”
"Kiev tidak punya pilihan untuk mencoba dan mendorong orang ke pembantaian yang tidak masuk akal sebagai bagian dari kampanye pemilihan Biden," ujarnya.
Sergei Markov, pakar pro-Kremlin, mengatakan Biden telah menerima jaminan keamanan dari Presiden Rusia Vladimir Putin menjelang kunjungannya ke Kiev.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan bahwa pemerintah AS memang memberi tahu Moskow tentang kunjungan Biden ke Kiev sesaat sebelum keberangkatannya dari Washington "untuk tujuan dekonfliksi" dalam upaya menghindari kesalahan perhitungan yang dapat membawa kedua negara bersenjata nuklir ke dalam konflik langsung.
"Kunjungan itu juga menegaskan bahwa kami benar sekali, Anda tahu," kata Markov.
"Kami adalah negara beradab dan Biden tiba di Kiev karena—saya yakin akan hal ini—dia mendapat jaminan keamanan dari pihak Rusia bahwa dia tidak akan dipukul saat berada di sana...Karena kami menepati janji dan berada di sisi kebaikan dan peradaban," paparnya.
Wakil kepala Dewan Keamanan yang juga mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev, dalam sebuah posting di Telegram juga mengeklaim bahwa Biden telah menerima “jaminan keamanan”.
"Biden berjanji setia kepada rezim neo-Nazi, dan menjanjikannya lebih banyak senjata, tetapi jutaan orang yang meninggalkan Ukraina memberikan jawaban untuk pertanyaan siapa yang memiliki masa depan," tulis Medvedev.
Jurnalis televisi pemerintah Rusia, Andrei Medvedev, dalam sebuah posting Telegram mengatakan: “Apakah kunjungan ini akan memengaruhi hasil akhir perang? Tidak. Sama sekali tidak.”
(min)