Berkhianat, Agen Intelijen Jerman Bocorkan Posisi HIMARS Amerika pada Rusia
loading...
A
A
A
BERLIN - Seorang agen intelijen Jerman dilaporkan telah membocorkan rahasia negara kepada Rusia . Dia diselidiki atas tuduhan pengkhianatan karena membocorkan posisi peluncur roket HIMARS Amerika Serikat (AS) di Ukraina kepada intelijen Moskow.
Media Jerman, Der Spiegel, melaporkan agen intelijen yang diselidiki atas tuduhan pengkhianatan itu bernama Carsten Linke.
Agen intelijen top Jerman itu, lanjut Der Spiegel, ditugaskan oleh agen spionase FSB Rusia musim gugur lalu untuk mengirimkan informasi akurat tentang lokasi sistem roket HIMARS dan Iris-T yang dipasok AS dan Jerman ke Ukraina.
Pihak berwenang Jerman ragu bahwa Linke dapat mengirimkan informasi sensitif tersebut ke Moskow.
Tetapi mata-mata itu dilaporkan berhasil membocorkan informasi dari Badan Intelijen Federal Jerman; BND, tentang teknologi komunikasi rahasia. Sebagai gantinya, FSB Rusia diduga membayar uang tunai kepadanya.
Menurut laporan media Jerman, penyelidik menemukan sebuah amplop berisi sejumlah uang euro senilai "enam digit" di loker miliknya.
Linke (52), agen intelijen senior, ditahan sebelum Natal oleh BND. Jaksa setempat menyebut dia sebagai sumber kebocoran intelijen rahasia ke Moskow, yang membuatnya sekarang diselidiki atas dugaan pengkhianatan.
Tersangka kedua, Arthur Eller, ditahan pada bulan Januari dan didakwa ikut serta dalam pengkhianatan karena diduga membantu Linke dalam memberikan informasi ke Rusia.
Namun Eller bukanlah pegawai dinas intelijen Jerman.
Media Jerman, Der Spiegel, melaporkan agen intelijen yang diselidiki atas tuduhan pengkhianatan itu bernama Carsten Linke.
Agen intelijen top Jerman itu, lanjut Der Spiegel, ditugaskan oleh agen spionase FSB Rusia musim gugur lalu untuk mengirimkan informasi akurat tentang lokasi sistem roket HIMARS dan Iris-T yang dipasok AS dan Jerman ke Ukraina.
Pihak berwenang Jerman ragu bahwa Linke dapat mengirimkan informasi sensitif tersebut ke Moskow.
Tetapi mata-mata itu dilaporkan berhasil membocorkan informasi dari Badan Intelijen Federal Jerman; BND, tentang teknologi komunikasi rahasia. Sebagai gantinya, FSB Rusia diduga membayar uang tunai kepadanya.
Menurut laporan media Jerman, penyelidik menemukan sebuah amplop berisi sejumlah uang euro senilai "enam digit" di loker miliknya.
Linke (52), agen intelijen senior, ditahan sebelum Natal oleh BND. Jaksa setempat menyebut dia sebagai sumber kebocoran intelijen rahasia ke Moskow, yang membuatnya sekarang diselidiki atas dugaan pengkhianatan.
Tersangka kedua, Arthur Eller, ditahan pada bulan Januari dan didakwa ikut serta dalam pengkhianatan karena diduga membantu Linke dalam memberikan informasi ke Rusia.
Namun Eller bukanlah pegawai dinas intelijen Jerman.