Seymour Hersh: Bertaruh pada Kemenangan Ukraina adalah Bunuh Diri
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dan sekutunya seharusnya berusaha mencapai kesepakatan dengan Moskow karena keyakinan mereka bahwa Ukraina dapat memenangkan konflik melawan Rusia adalah "bunuh diri".
Peringatan itu diungkapkan jurnalis investigasi ikonik Amerika, Seymour Hersh.
Berbicara dalam wawancara YouTube dengan outlet Consortium News pada Jumat (17/2/2023), Hersh menuduh pemerintahan Biden membuat "begitu banyak kesalahan buruk".
Dia menambahkan, "Tidak mungkin untuk percaya betapa bodohnya kepemimpinan ini."
“Sungguh bunuh diri untuk berpikir Anda dapat memenangkan perang itu, bahwa Ukraina dapat memenangkan perang (melawan Rusia). Terlalu banyak korupsi. Itu adalah keputusan yang sangat, sangat buruk. Kita seharusnya mendorong perdamaian, kita seharusnya membuat kesepakatan,” tegas jurnalis pemenang Pulitzer Prize itu.
Dia memperingatkan, Presiden AS Joe Biden pada dasarnya "menghancurkan NATO di Eropa" dengan memberi tahu sekutu bahwa dia mendukung Ukraina dengan "pemerintahannya yang benar-benar korup."
Wartawan itu juga menunjukkan bagaimana Kiev memuja Stepan Bandera, "pro-Nazi hebat yang membunuh orang Yahudi secara gila-gilaan selama Perang Dunia II."
“Bodoh untuk tidak segera meyakinkan pemerintah Rusia bahwa kita tidak tertarik menjadikan Ukraina sebagai anggota NATO,” ujar Hersh, mengacu pada kekhawatiran yang sudah lama ada di Moskow.
“NATO toh tidak menginginkan Ukraina karena korupsi,” papar dia.
Peringatan itu diungkapkan jurnalis investigasi ikonik Amerika, Seymour Hersh.
Berbicara dalam wawancara YouTube dengan outlet Consortium News pada Jumat (17/2/2023), Hersh menuduh pemerintahan Biden membuat "begitu banyak kesalahan buruk".
Dia menambahkan, "Tidak mungkin untuk percaya betapa bodohnya kepemimpinan ini."
“Sungguh bunuh diri untuk berpikir Anda dapat memenangkan perang itu, bahwa Ukraina dapat memenangkan perang (melawan Rusia). Terlalu banyak korupsi. Itu adalah keputusan yang sangat, sangat buruk. Kita seharusnya mendorong perdamaian, kita seharusnya membuat kesepakatan,” tegas jurnalis pemenang Pulitzer Prize itu.
Dia memperingatkan, Presiden AS Joe Biden pada dasarnya "menghancurkan NATO di Eropa" dengan memberi tahu sekutu bahwa dia mendukung Ukraina dengan "pemerintahannya yang benar-benar korup."
Wartawan itu juga menunjukkan bagaimana Kiev memuja Stepan Bandera, "pro-Nazi hebat yang membunuh orang Yahudi secara gila-gilaan selama Perang Dunia II."
“Bodoh untuk tidak segera meyakinkan pemerintah Rusia bahwa kita tidak tertarik menjadikan Ukraina sebagai anggota NATO,” ujar Hersh, mengacu pada kekhawatiran yang sudah lama ada di Moskow.
“NATO toh tidak menginginkan Ukraina karena korupsi,” papar dia.