Taliban Larang Obat dan Alat Kontrasepsi, Tuding Barat Atur Populasi Muslim
loading...
A
A
A
“Diperbolehkan dalam Syariah untuk menggunakan metode kontrasepsi jika ada risiko terhadap nyawa ibu. Oleh karena itu, larangan total terhadap alat kontrasepsi tidak tepat,” ungkap dia.
Sejak merebut kendali Afghanistan di tengah penarikan pasukan AS pada Agustus 2021, Taliban telah melarang anak perempuan bersekolah di atas kelas enam dan melarang perempuan dari banyak pekerjaan dan ruang publik.
Wanita diharuskan menutupi wajah mereka di depan umum dan disarankan tinggal di rumah kecuali dalam keadaan darurat. Mereka juga harus memiliki pendamping laki-laki dalam perjalanan jauh.
“Kontrol Taliban tidak hanya atas hak asasi perempuan untuk bekerja dan belajar, tetapi sekarang juga atas tubuh mereka, sangat keterlaluan,” tegas aktivis Inggris kelahiran Afghanistan Shabnam Nasimi kepada The Guardian.
“Adalah hak asasi manusia yang mendasar untuk memiliki akses ke layanan keluarga berencana dan kontrasepsi yang bebas dari paksaan,” papar dia.
Karen Decker, kuasa usaha di Misi AS untuk Afghanistan di Qatar, menyarankan awal pekan ini bahwa wanita Afghanistan mungkin memerlukan gerakan politik yang mirip dengan kampanye "#BlackGirlMagic" Amerika.
Sejak merebut kendali Afghanistan di tengah penarikan pasukan AS pada Agustus 2021, Taliban telah melarang anak perempuan bersekolah di atas kelas enam dan melarang perempuan dari banyak pekerjaan dan ruang publik.
Wanita diharuskan menutupi wajah mereka di depan umum dan disarankan tinggal di rumah kecuali dalam keadaan darurat. Mereka juga harus memiliki pendamping laki-laki dalam perjalanan jauh.
“Kontrol Taliban tidak hanya atas hak asasi perempuan untuk bekerja dan belajar, tetapi sekarang juga atas tubuh mereka, sangat keterlaluan,” tegas aktivis Inggris kelahiran Afghanistan Shabnam Nasimi kepada The Guardian.
“Adalah hak asasi manusia yang mendasar untuk memiliki akses ke layanan keluarga berencana dan kontrasepsi yang bebas dari paksaan,” papar dia.
Karen Decker, kuasa usaha di Misi AS untuk Afghanistan di Qatar, menyarankan awal pekan ini bahwa wanita Afghanistan mungkin memerlukan gerakan politik yang mirip dengan kampanye "#BlackGirlMagic" Amerika.
(sya)