AS Tembak Jatuh Sebuah Drone, Diduga Buatan Iran

Kamis, 16 Februari 2023 - 21:13 WIB
loading...
AS Tembak Jatuh Sebuah...
AS tembak jatuh sebuah drone di ladang gas alam Suriah yang didudukinya, diduga milik Iran. Foto/Twitter@CENTCOM
A A A
WASHINGTON - Pasukan Amerika Serikat (AS) yang menduduki ladang gas alam di timur laut Suriah telah menembak jatuh sebuah kendaraan udara tak berawak (UAV). Pentagon mengklaim pesawat tak berawak itu buatan Iran yang sedang melakukan pengintaian pangkalan militer Amerika.

Pasukan Amerika telah menduduki sebagian besar wilayah Suriah, yang mengandung sebagian besar sumber daya minyak dan gas negara yang dilanda perang, sejak merebut wilayah itu dari teroris ISIS pada 2017.

"Drone itu dijatuhkan pada Selasa sore di atas ladang gas Conoco, rumah dari pabrik pemrosesan gas terbesar di Suriah," menurut pernyataan Komando Pusat AS (CENTCOM) seperti dikutip dari RT, Kamis (16/2/2023).

CENTCOM tidak merinci bagaimana mengidentifikasi drone itu sebagai buatan Iran. AS memiliki ratusan tentara yang dikerahkan di Suriah dalam misi kontraterorisme.



Bagaimanapun, pengerahan itu melanggar kedaulatan Suriah, karena Damaskus tidak pernah memberikan persetujuannya bagi pasukan AS untuk memasuki negara itu dan telah berulang kali menuntut agar mereka pergi.

Ladang Conoco dinamai menurut nama ConocoPhillips, perusahaan energi AS yang mengembangkan dan mengoperasikan konsesi tersebut hingga tahun 2005. Pabrik gas Conoco dilaporkan dapat memproduksi hampir 50 juta kaki kubik gas per hari.

Pasukan AS di ladang Conoco dan al-Omar, ladang minyak terbesar Suriah, telah berulang kali diserang selama bertahun-tahun. Bulan lalu, pangkalan AS di Conoco dilaporkan menjadi sasaran tembakan roket.

Insiden terbaru terjadi ketika Suriah mencoba untuk keluar dari gempa besar yang melanda Turki selatan dan Suriah barat pada 6 Februari. Lebih dari 41.000 orang tewas akibat gempa, termasuk lebih dari 1.400 kematian yang dikonfirmasi oleh pihak berwenang di Damaskus, dan 4.400 lainnya dilaporkan di wilayah di bawah kendali pemberontak yang didukung Barat.



Sanksi AS telah menghambat upaya pengiriman bantuan ke Suriah, meskipun keputusan Washington pekan lalu untuk sementara mengecualikan bantuan gempa dari tindakannya.

Menurut Cato Institute, sebuah think tank Washington, pendudukan dan sanksi telah memberi AS "cengkeraman maut" pada ekonomi Suriah yang terkepung, membuat rakyat negara itu jatuh miskin dan kelaparan.

Penasihat politik dan media Presiden Suriah Bashar Assad, Dr. Bouthaina Shaaban, berbicara dengan Afshin Rattansi di RT's Going Underground minggu lalu, menuduh Barat munafik dalam mengklaim masalah kemanusiaan sambil menjatuhkan hukuman kolektif pada warga Suriah.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1474 seconds (0.1#10.140)