Polandia Desak NATO Beraksi Cepat Jika Rusia Menyerang
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Presiden Polandia Andrzej Duda mendesak NATO untuk bertindak lebih cepat jika terjadi serangan dari Rusia , dengan menekankan rencana keamanan baru untuk sayap timur aliansi tersebut.
“Kami ingin mandiri sebisa mungkin, dan kami menjaga keamanan kami...dan apa yang dapat kami tawarkan kepada sekutu kami...dengan sangat serius. Namun, kami mengharapkan rencana keamanan baru untuk sayap timur aliansi," kata Duda pada konferensi pers dengan Sekretaris Jenderal NATO di Brussels pada hari Rabu.
"Kami ingin NATO bereaksi lebih cepat terhadap potensi serangan,” lanjut Presiden Duda, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (16/2/2023).
Desakan itu muncul dua hari setelah jet tempur NATO mencegat tiga pesawat militer Rusia di dekat Polandia.
Kementerian Pertahanan Belanda mengatakan sebuah pesawat tak dikenal mendekati wilayah tanggung jawab NATO Polandia dari Kaliningrad—kantong Rusia yang terletak di antara negara-negara NATO; Polandia dan Lituania.
“Kami ingin dianggap sebagai sekutu yang kredibel di sisi timur NATO,” kata Duda, menambahkan bahwa Polandia sedang melakukan kegiatan di dalam NATO yang ditujukan untuk membantu Ukraina, termasuk memperkuat infrastruktur pergudangan senjata di perbatasan dengan Ukraina.
Duda tidak mengomentari apakah NATO harus mengizinkan negara-negara anggota mengirim pesawat tempur untuk membantu Ukraina melawan Rusia.
Pada 30 Januari, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan Polandia dapat memberi Ukraina jet tempur F-16 jika NATO mendukung keputusan tersebut.
Namun, Duda mengatakan pada awal pekan ini bahwa Polandia mungkin tidak dapat mengirimkan jet tempur Barat ke negara yang dilanda perang itu.
“Kami ingin mandiri sebisa mungkin, dan kami menjaga keamanan kami...dan apa yang dapat kami tawarkan kepada sekutu kami...dengan sangat serius. Namun, kami mengharapkan rencana keamanan baru untuk sayap timur aliansi," kata Duda pada konferensi pers dengan Sekretaris Jenderal NATO di Brussels pada hari Rabu.
"Kami ingin NATO bereaksi lebih cepat terhadap potensi serangan,” lanjut Presiden Duda, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (16/2/2023).
Desakan itu muncul dua hari setelah jet tempur NATO mencegat tiga pesawat militer Rusia di dekat Polandia.
Kementerian Pertahanan Belanda mengatakan sebuah pesawat tak dikenal mendekati wilayah tanggung jawab NATO Polandia dari Kaliningrad—kantong Rusia yang terletak di antara negara-negara NATO; Polandia dan Lituania.
“Kami ingin dianggap sebagai sekutu yang kredibel di sisi timur NATO,” kata Duda, menambahkan bahwa Polandia sedang melakukan kegiatan di dalam NATO yang ditujukan untuk membantu Ukraina, termasuk memperkuat infrastruktur pergudangan senjata di perbatasan dengan Ukraina.
Duda tidak mengomentari apakah NATO harus mengizinkan negara-negara anggota mengirim pesawat tempur untuk membantu Ukraina melawan Rusia.
Pada 30 Januari, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan Polandia dapat memberi Ukraina jet tempur F-16 jika NATO mendukung keputusan tersebut.
Namun, Duda mengatakan pada awal pekan ini bahwa Polandia mungkin tidak dapat mengirimkan jet tempur Barat ke negara yang dilanda perang itu.