6 Negara yang Larang Perayaan Valentine, Mayoritas dari Timur Tengah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari Valentine dirayakan saban 14 Februari. Beberapa negara Barat kerap merayakan dengan berbagi kartu ucapan atau hadiah maupun mendekorasi tiap sudut kota dengan sesuatu yang identik dengan hari kasih sayang.
Hari yang tercetus untuk memperingati seorang pendeta Katolik asal Roma Claudius II (Valentinus) pada abad pertengahan ini telah dianggap sebagai tradisi di beberapa negara.
Namun tidak semua negara merayakannya. Misalnya saja pada beberapa negara di Timur Tengah bahkan menentang perayaan tersebut karena beberapa alasan.
Berikut ini negara yang melarang perayaan Hari Valentine :
1. Arab Saudi
Dilansir dari National Geographic, selama beberapa dekade, 14 Februari hanyalah hari biasa di Arab Saudi, yang melarang perayaan Hari Valentine karena bertentangan dengan gagasan Islam terkait budaya dari agama lain.
Sebelum tahun 2016, Arab saudi kerap melakukan penangkapan terhadap pemilik toko yang menjual barang-barang yang identik dengan Hari Valentine.
Namun berkat kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, ketatnya aturan larangan tersebut mulai dilonggarkan. Setiap orang di negara itu kini bisa bebas menjual pernak-pernik Valentine.
2. Pakistan
Pada tahun 2016, presiden saat itu Mamnoon Hussain mendesak warga Pakistan untuk mulai menghapuskan Hari Valentine karena tidak ada hubungannya dengan kebudayaan dan tradisi negara maupun agama.
Hari yang tercetus untuk memperingati seorang pendeta Katolik asal Roma Claudius II (Valentinus) pada abad pertengahan ini telah dianggap sebagai tradisi di beberapa negara.
Namun tidak semua negara merayakannya. Misalnya saja pada beberapa negara di Timur Tengah bahkan menentang perayaan tersebut karena beberapa alasan.
Berikut ini negara yang melarang perayaan Hari Valentine :
1. Arab Saudi
Dilansir dari National Geographic, selama beberapa dekade, 14 Februari hanyalah hari biasa di Arab Saudi, yang melarang perayaan Hari Valentine karena bertentangan dengan gagasan Islam terkait budaya dari agama lain.
Sebelum tahun 2016, Arab saudi kerap melakukan penangkapan terhadap pemilik toko yang menjual barang-barang yang identik dengan Hari Valentine.
Namun berkat kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, ketatnya aturan larangan tersebut mulai dilonggarkan. Setiap orang di negara itu kini bisa bebas menjual pernak-pernik Valentine.
2. Pakistan
Pada tahun 2016, presiden saat itu Mamnoon Hussain mendesak warga Pakistan untuk mulai menghapuskan Hari Valentine karena tidak ada hubungannya dengan kebudayaan dan tradisi negara maupun agama.