5 Hari Terperangkap Reruntuhan Gempa Turki, 1 Keluarga Selamat

Minggu, 12 Februari 2023 - 07:48 WIB
loading...
5 Hari Terperangkap Reruntuhan Gempa Turki, 1 Keluarga Selamat
Sejumlah korban selamat berhasil dikeluarkan dari puing-puing bangunan yang ambruk akibat gempa bumi Turki dan Suriah setelah teperangkap selama 100 jam. Foto/Los Angeles Tiimes
A A A
ANKARA - Pencarian korban selamat bencana gempa bumi di Turki dan Suriah terus berlanjut meski harapan itu menipis mengingat sudah memasuki hari kelima pasca bencana. Namun cerita tentang penyelamatan ajaib masih ada.

Di antara cerita ajaib itu adalah penyelamatan satu keluarga beranggotakan lima orang yang ditarik dari puing-puing di provinsi Gaziantep, Turki.

Kantor berita AP melaporkan orang tua, dua anak perempuan dan laki-laki dibawa ke tempat aman setelah lima hari di bawah rumah mereka yang runtuh, sambil berteriak "Allahu Akbar".

Outlet yang sama melaporkan bahwa seorang gadis berusia tujuh tahun ditarik dari puing-puing di provinsi Hatay setelah hampir 132 jam berada di bawah reruntuhan.

Bencana gempa bumi tersebut digambarkan sebagai peristiwa terburuk dalam 100 tahun di wilayah itu oleh kepala bantuan PBB, yang berada di provinsi Kahramanmaras Turki pada hari Sabtu.

"Menurut saya ini adalah bencana alam terburuk yang pernah saya lihat dan juga tanggapan internasional yang paling luar biasa," kata Martin Griffiths seperti dilansir dari BBC, Minggu (12/2/2023).



"Kami memiliki lebih dari seratus negara yang telah mengirim orang ke sini, jadi ada tanggapan yang luar biasa, tetapi ada kebutuhan untuk itu," tambahnya.

Griffiths menyerukan agar politik regional dikesampingkan dalam menghadapi bencana dan ada beberapa tanda bahwa hal ini sedang terjadi.

Persimpangan perbatasan antara Armenia dan Turki yang telah lama berseteru dibuka kembali pada Sabtu untuk pertama kalinya dalam 35 tahun untuk memungkinkan bantuan lewat.

Dan ada laporan bahwa pemerintah Suriah telah setuju untuk membiarkan bantuan PBB masuk ke daerah-daerah yang dikuasai oleh kelompok oposisi, yang telah terlibat dalam perang saudara sejak 2011.

Korban tewas akibat gempa bumi dahsyat yang melanda Turki dan Suriah telah melampaui 28 ribu. Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay mengumumkan pada hari Sabtu bahwa jumlah korban tewas di Turki telah meningkat menjadi 24.617.

Sementara, menurut AFP, korban tewas di Suriah akibat gempa sekarang mencapai lebih dari 3.500 - tetapi angka baru belum dipublikasikan sejak Jumat.



Ada kritik bahwa upaya internasional untuk mengirimkan bantuan ke Suriah belum cukup cepat.

Ismail al Abdullah dari Pasukan Pertahanan Sipil Suriah, atau Helm Putih, yang beroperasi di daerah yang dikuasai pemberontak, mengatakan kepada Quentin Sommerville dari BBC bahwa organisasi tersebut telah berhenti mencari korban selamat.

Ia mengatakan komunitas internasional memiliki "darah di tangannya."

"Kami membutuhkan peralatan penyelamat yang tidak pernah datang," ujarnya.

Sivanka Dhanapala, perwakilan Suriah dari Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sebanyak 5,3 juta warga Suriah mungkin kehilangan tempat tinggal setelah gempa tersebut.

"Itu adalah jumlah yang sangat besar dan datang ke populasi yang sudah menderita pengungsian massal," katanya.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0748 seconds (0.1#10.140)