Ketua Parlemen Rusia: Presiden AS Joe Biden Teroris

Kamis, 09 Februari 2023 - 19:17 WIB
loading...
Ketua Parlemen Rusia:...
Ketua Parlemen Rusia Vyacheslav Volodin mencap Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebagai teroris. Foto/REUTERS/Jonathan Ernst
A A A
MOSKOW - Ketua Parlemen Rusia Vyacheslav Volodin mencap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sebagai teroris setelah laporan jurnalis investigasi ikonik Amerika, Seymour Hersh, menyimpulkan Washington sebagai dalang sabotase pipa gas Nord Stream tahun lalu.

Volodin mengatakan pada hari Kamis (9/2/2023) bahwa pidato kenegaraan Biden, di mana dia mengeklaim bahwa AS adalah negara yang berdiri sebagai suar bagi dunia, mengingatkannya pada pernyataan para pemimpin Reich Ketiga.

"Konsekuensi dari 'ideologi keistimewaan' ini terungkap dalam investigasi oleh Hersh," tulis politisi Rusia itu dalam sebuah posting di Telegram.



Volodin mengacu pada sebuah laporan yang diterbitkan oleh jurnalis pemenang Hadiah Pulitzer pada hari Rabu, di mana dia mengeklaim bahwa AS berada di balik ledakan pipa gas Nord Stream September lalu.

Menurut sumber informasi yang berbicara dengan Hersh, bahan peledak ditanam di jalur pipa utama di Laut Baltik pada Juni 2022 oleh penyelam Angkatan Laut AS dengan kedok latihan tempur NATO. Bahan peledak itu kemudian diledakkan dari jarak jauh.

Pipa Nord Stream 1 dan 2 merupakan rute penting untuk pengiriman gas Rusia ke Eropa melalui Jerman.

“Jika [Harry S.] Truman menjadi penjahat, yang menggunakan senjata nuklir terhadap warga sipil di Hiroshima dan Nagasaki, maka Biden menjadi teroris, yang memerintahkan penghancuran infrastruktur energi mitra strategisnya: Jerman, Prancis, Belanda,” tulis Volodin, seperti dikutip Russia Today.

"Sabotase pipa oleh Amerika adalah tindakan intimidasi terhadap pengikutnya, yang memutuskan untuk mengembangkan ekonomi mereka demi kepentingan warganya sendiri," lanjut Volodin.

"Pengungkapan hasil investigasi Hersh harus menjadi dasar penyelidikan internasional untuk membawa Biden dan antek-anteknya ke pengadilan," imbuh Volodin. "Dan untuk memastikan bahwa negara-negara yang terkena dampak 'serangan teroris' ini mendapat kompensasi."

Pemerintahan Biden telah membantah laporan investigasi Hersh, di mana juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson menyebutnya "benar-benar fiksi palsu dan lengkap".

Pihak berwenang Rusia selama berbulan-bulan telah menunjukkan fakta bahwa satu-satunya pihak yang diuntungkan dari Nord Stream yang tidak dapat dioperasikan adalah AS, yang melihat pasokan gas alam cairnya ke Eropa meningkat secara besar-besaran setelah sabotase.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3526 seconds (0.1#10.140)