Mayat-mayat Ditinggalkan di Jalan, Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 7.000 Jiwa
loading...
A
A
A
ANKARA - Mayat-mayat korban tewas dalam gempa bumi di Turki selatan ditinggalkan di jalan saat pencarianterhadap korban selamat terus berlanjut. Diketahui, lebih dari 7.000 orang tewas di Turki dan Suriah utara yang juga hancur akibat gempa dahsyat pada Senin lalu.
Di kota Antakya, beberapa korban tewas terbaring di trotoar selama berjam-jam saat petugas penyelamat dan ambulans berjuang mengatasi skala bencana.
Anggota keluarga dari mereka yang hilang menyisir puing-puing mencari orang yang mereka cintai. Sekelompok pria menggunakan palu godam dan alat lainnya menemukan mayat seorang pria dan seorang gadis muda yang terjebak. Mereka memanggil tim penyelamat resmi untuk menggunakan alat-alat listrik mereka untuk membantu, tetapi tim penyelamat mengatakan mereka harus berkonsentrasi pada mereka yang hidup.
Orang-orang itu terus menggali sampai mayat-mayat itu dikeluarkan.
Ada kemarahan yang tumbuh karena tidak ada cukup bantuan. Seorang wanita mengatakan kepada BBC bahwa tim penyelamat datang dan mengambil gambar bangunan milik keluarga pacarnya di mana mereka yakin 11 orang terjebak, tetapi mereka tidak kembali.
Dia mengatakan mereka mendengar suara-suara selama berjam-jam, tapi kemudian ada keheningan.
Lebih jauh ke utara di Kahramanmaras, dekat pusat gempa kedua, ada penundaan bantuan yang datang karena jalan pegunungan macet oleh mereka yang mencoba pergi.
Deretan bangunan telah runtuh menjadi tumpukan puing yang coba diatasi oleh tim penyelamat, sementara angin yang sangat dingin meniupkan asap dan debu dari puing-puing ke mata mereka.
Para penyintas yang sekarang hidup di jalanan harus berburu makanan dan membakar perabotan yang mereka temukan agar tetap hangat. Suhu diperkirakan turun di bawah titik beku akhir pekan ini.
Di kota Antakya, beberapa korban tewas terbaring di trotoar selama berjam-jam saat petugas penyelamat dan ambulans berjuang mengatasi skala bencana.
Anggota keluarga dari mereka yang hilang menyisir puing-puing mencari orang yang mereka cintai. Sekelompok pria menggunakan palu godam dan alat lainnya menemukan mayat seorang pria dan seorang gadis muda yang terjebak. Mereka memanggil tim penyelamat resmi untuk menggunakan alat-alat listrik mereka untuk membantu, tetapi tim penyelamat mengatakan mereka harus berkonsentrasi pada mereka yang hidup.
Orang-orang itu terus menggali sampai mayat-mayat itu dikeluarkan.
Ada kemarahan yang tumbuh karena tidak ada cukup bantuan. Seorang wanita mengatakan kepada BBC bahwa tim penyelamat datang dan mengambil gambar bangunan milik keluarga pacarnya di mana mereka yakin 11 orang terjebak, tetapi mereka tidak kembali.
Dia mengatakan mereka mendengar suara-suara selama berjam-jam, tapi kemudian ada keheningan.
Lebih jauh ke utara di Kahramanmaras, dekat pusat gempa kedua, ada penundaan bantuan yang datang karena jalan pegunungan macet oleh mereka yang mencoba pergi.
Deretan bangunan telah runtuh menjadi tumpukan puing yang coba diatasi oleh tim penyelamat, sementara angin yang sangat dingin meniupkan asap dan debu dari puing-puing ke mata mereka.
Para penyintas yang sekarang hidup di jalanan harus berburu makanan dan membakar perabotan yang mereka temukan agar tetap hangat. Suhu diperkirakan turun di bawah titik beku akhir pekan ini.