Terungkap, Rasmus Paludan Si Pembakar Al-Qur'an Terindikasi Paedofil

Jum'at, 03 Februari 2023 - 14:10 WIB
loading...
A A A
Tetapi Türki—anggota NATO selama lebih dari 70 tahun—menyuarakan keberatan, menuduh kedua negara mentoleransi dan bahkan mendukung kelompok teroris, termasuk PKK dan Organisasi Teroris Fetullah (FETO), kelompok yang dituduh berada di balik upaya kudeta 15 Juli 2016 di Türki.

Juni lalu, TĂĽrki dan kedua negara Nordik menandatangani sebuah memorandum pada pertemuan puncak NATO untuk mengatasi masalah keamanan yang sah dari Ankara, membuka jalan bagi keanggotaan mereka dalam aliansi tersebut.

Dalam memorandum tersebut, Swedia dan Finlandia sepakat untuk tidak memberikan dukungan kepada PKK/YPG/PYD dan FETO, untuk mencegah semua aktivitas kelompok teror, ekstradisi tersangka teror, untuk memperkenalkan undang-undang baru untuk menghukum kejahatan teroris, dan tidak menerapkan embargo senjata nasional di antara ketiga negara tersebut.

Namun, Swedia hanya mengadopsi "langkah-langkah kosmetik" untuk membendung PKK, yang dituduh mengumpulkan dana di Eropa untuk membiayai kampanye terornya di TĂĽrki, yang menewaskan lebih dari 40.000 orang.

Pada 11 Januari, sebuah kelompok pro-PKK mengorganisir unjuk rasa anti-Turki dan menggantung patung yang disamakan dengan gambar Presiden Recep Tayyip Erdogan di Stockholm.

TĂĽrki mengecam insiden provokatif ini dan insiden pembakaran Al-Qur'an baru-baru ini.

Situasi dasar mengungkapkan bahwa Swedia belum melaksanakan janjinya dalam tindakan, membahayakan peluangnya untuk memenangkan persetujuan Ankara untuk masuk ke NATO.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1307 seconds (0.1#10.140)