Singapura Tahan Remaja yang Ingin Dirikan Kekhalifahan Islam, Sebut Terpengaruh Zakir Naik
loading...
A
A
A
Pada 9 Agustus 2022, dia menancapkan bendera buatan sendiri di Coney Island. Irfan meyakini tindakan itu sebagai simbol dimulainya kekhalifahan Islam versinya sendiri.
Dia akrab dengan Coney Island setelah bersepeda ke sana sebelumnya dan merasa bahwa lokasinya yang mudah diakses membuatnya layak untuk kekhalifahan Islam-nya.
Bendera tersebut dirancang olehnya berdasarkan bendera organisasi teroris terkait Al-Qaeda di Suriah; Hayat Tahrir al-Sham (HTS)—kelompok militan yang terlibat dalam perang sipil Suriah.
Dia mengunggah gambar bendera itu ke akun media sosialnya pada hari yang sama, mendorong orang-orang yang berpikiran sama untuk bergabung dengan kekhalifahan Islam-nya yang dia beri nama "Islamic State of Singhafura".
Menurut ISD, pada Oktober 2022, Irfan telah mengonsumsi propaganda ISIS secara online dan dia memutuskan untuk pergi ke Nigeria guna ikut serta dalam kekerasan bersenjata dengan Islamic State in West Africa Province (ISWAP).
ISWAP adalah faksi sempalan dari kelompok teroris Boko Haram yang berbasis di Nigeria yang didirikan pada Maret 2015. Saat ini ia merupakan kelompok dominan di Nigeria, dan merupakan salah satu afiliasi ISIS paling aktif secara global.
Irfan juga menganggap Irak, Suriah, dan Marawi di Filipina selatan sebagai tujuan alternatif kekerasan bersenjata.
Dia telah mencari penerbangan dari Singapura ke lokasi-lokasi itu dan berencana melakukan perjalanan ke zona konflik tersebut setelah dia menabung cukup uang.
Sementara itu, Irfan ingin menunjukkan dukungannya kepada ISIS dengan merekam video dirinya mengambil bai'at (sumpah setia) kepada pemimpin ISIS saat itu, Abu al-Hasan al-Hashimi al-Quraishi.
Dia percaya bahwa memenuhi sumpah itu berarti dia harus mengikuti instruksi apa pun dari ISIS, termasuk serangan di Singapura yang mungkin mengakibatkan kematiannya.
Dia akrab dengan Coney Island setelah bersepeda ke sana sebelumnya dan merasa bahwa lokasinya yang mudah diakses membuatnya layak untuk kekhalifahan Islam-nya.
Bendera tersebut dirancang olehnya berdasarkan bendera organisasi teroris terkait Al-Qaeda di Suriah; Hayat Tahrir al-Sham (HTS)—kelompok militan yang terlibat dalam perang sipil Suriah.
Dia mengunggah gambar bendera itu ke akun media sosialnya pada hari yang sama, mendorong orang-orang yang berpikiran sama untuk bergabung dengan kekhalifahan Islam-nya yang dia beri nama "Islamic State of Singhafura".
Menurut ISD, pada Oktober 2022, Irfan telah mengonsumsi propaganda ISIS secara online dan dia memutuskan untuk pergi ke Nigeria guna ikut serta dalam kekerasan bersenjata dengan Islamic State in West Africa Province (ISWAP).
ISWAP adalah faksi sempalan dari kelompok teroris Boko Haram yang berbasis di Nigeria yang didirikan pada Maret 2015. Saat ini ia merupakan kelompok dominan di Nigeria, dan merupakan salah satu afiliasi ISIS paling aktif secara global.
Irfan juga menganggap Irak, Suriah, dan Marawi di Filipina selatan sebagai tujuan alternatif kekerasan bersenjata.
Dia telah mencari penerbangan dari Singapura ke lokasi-lokasi itu dan berencana melakukan perjalanan ke zona konflik tersebut setelah dia menabung cukup uang.
Sementara itu, Irfan ingin menunjukkan dukungannya kepada ISIS dengan merekam video dirinya mengambil bai'at (sumpah setia) kepada pemimpin ISIS saat itu, Abu al-Hasan al-Hashimi al-Quraishi.
Dia percaya bahwa memenuhi sumpah itu berarti dia harus mengikuti instruksi apa pun dari ISIS, termasuk serangan di Singapura yang mungkin mengakibatkan kematiannya.