Kekuatan dan Ancaman Rudal Jarak Jauh GLSDB yang Segera Dikirim AS ke Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Ukraina telah menerima berbagai macam perangkat keras militer canggih dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, termasuk beberapa sistem peluncuran roket dan kendaraan lapis baja.
Sekarang, karena Kiev akan menerima tank M1 Abrams dan Leopard 2, kepemimpinan Ukraina juga berusaha mendapatkan rudal jarak jauh yang mampu menyerang jauh di dalam Rusia.
Amerika Serikat terus mengobarkan api konflik di Ukraina dengan mengirimkan lebih banyak persenjataan canggih ke rezim Kiev.
Awalnya AS hanya memasok pasukan Ukraina dengan senjata kecil dan senjata anti-pesawat dan anti-tank portable.
Kini AS dan sekutunya secara bertahap meningkatkan upaya mereka membantu mesin perang Ukraina.
Akhir-akhir ini, mereka telah melengkapi Kiev dengan perangkat keras militer canggih seperti peluncur roket berganda HIMARS.
Sekarang mereka bergerak untuk mengirim tank tempur M1 Abrams dan kendaraan tempur infanteri M2 Bradley.
Namun, laporan terbaru menunjukkan kepemimpinan AS bermaksud untuk lebih meningkatkan kemampuan Kiev menyerang sasaran yang jauh.
Kemampuan ini berpotensi memungkinkan Angkatan Bersenjata Ukraina menyerang sasaran jauh di dalam wilayah Rusia dengan menyediakan rudal jarak jauh untuk pertama kalinya sejak konflik.
Setidaknya satu outlet media mengklaim AS akan mengumumkan paket jutaan dolar baru untuk Kiev, dengan sebagian besar dana, sekitar USD1.725 miliar, berasal dari Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI).
Uang ini, antara lain, diduga akan digunakan untuk pengadaan Ground Launched Small Diameter Bombs (GLSDB) atau Bom Berdiameter Kecil yang Diluncurkan dari Darat, untuk pasukan Ukraina.
Apa itu Bom Berdiameter Kecil yang Diluncurkan dari Darat?
Diproduksi oleh Saab Group dan Boeing, GLSDB pada dasarnya adalah versi modifikasi dari bom luncur berpemandu presisi GBU-39/B model terbaru.
Rudal ini diadaptasi untuk digunakan dalam sistem roket peluncuran ganda (MLRS).
Disebut-sebut Saab sebagai senjata yang mampu “mengalahkan berbagai ancaman mulai dari fasilitas yang diperkeras hingga aset lunak,” GLSDB dapat ditembakkan dari berbagai sistem peluncuran roket seperti HIMARS, yang sudah dimiliki Ukraina.
Seberapa Jauh Jangkauan Mereka?
GLSDB mampu mencapai target hingga 150 kilometer jauhnya, dengan jangkauan melebihi amunisi lain yang sebelumnya diberikan Amerika Serikat ke Ukraina.
Jangkauan senjata, meski lebih besar dari amunisi yang sebelumnya diberikan Amerika Serikat ke Ukraina, masih lebih kecil dari Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS), yang memiliki jangkauan 297 km, dan yang sejauh ini AS enggan untuk mengirim ke Kiev.
Daripada hanya mengikuti lintasan balistik, seperti roket MLRS biasa, GLSDB dapat diluncurkan pada ketinggian yang telah ditentukan dan kemudian meluncur menuju target yang dituju.
Amunisi juga dapat menghindari fitur medan seperti pegunungan, dan dapat digunakan melawan target diam dan bergerak.
Berapa Harga GLSDB?
GLSDB bukanlah senjata termahal di luar sana: bom GBU-39/B harganya sekitar USD40.000 per buah, jauh lebih murah daripada harga roket GMLRS yang masing-masing harganya sekitar USD100.000.
Meskipun harga ini mungkin masih tampak sedikit tinggi untuk Ukraina, mengingat keadaan ekonomi negara yang menyedihkan, fakta seluruh mesin perang Ukraina pada dasarnya dibiayai Amerika Serikat secara efektif meniadakan masalah ini.
Sekarang, karena Kiev akan menerima tank M1 Abrams dan Leopard 2, kepemimpinan Ukraina juga berusaha mendapatkan rudal jarak jauh yang mampu menyerang jauh di dalam Rusia.
Amerika Serikat terus mengobarkan api konflik di Ukraina dengan mengirimkan lebih banyak persenjataan canggih ke rezim Kiev.
Awalnya AS hanya memasok pasukan Ukraina dengan senjata kecil dan senjata anti-pesawat dan anti-tank portable.
Kini AS dan sekutunya secara bertahap meningkatkan upaya mereka membantu mesin perang Ukraina.
Akhir-akhir ini, mereka telah melengkapi Kiev dengan perangkat keras militer canggih seperti peluncur roket berganda HIMARS.
Sekarang mereka bergerak untuk mengirim tank tempur M1 Abrams dan kendaraan tempur infanteri M2 Bradley.
Namun, laporan terbaru menunjukkan kepemimpinan AS bermaksud untuk lebih meningkatkan kemampuan Kiev menyerang sasaran yang jauh.
Kemampuan ini berpotensi memungkinkan Angkatan Bersenjata Ukraina menyerang sasaran jauh di dalam wilayah Rusia dengan menyediakan rudal jarak jauh untuk pertama kalinya sejak konflik.
Setidaknya satu outlet media mengklaim AS akan mengumumkan paket jutaan dolar baru untuk Kiev, dengan sebagian besar dana, sekitar USD1.725 miliar, berasal dari Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI).
Uang ini, antara lain, diduga akan digunakan untuk pengadaan Ground Launched Small Diameter Bombs (GLSDB) atau Bom Berdiameter Kecil yang Diluncurkan dari Darat, untuk pasukan Ukraina.
Apa itu Bom Berdiameter Kecil yang Diluncurkan dari Darat?
Diproduksi oleh Saab Group dan Boeing, GLSDB pada dasarnya adalah versi modifikasi dari bom luncur berpemandu presisi GBU-39/B model terbaru.
Rudal ini diadaptasi untuk digunakan dalam sistem roket peluncuran ganda (MLRS).
Disebut-sebut Saab sebagai senjata yang mampu “mengalahkan berbagai ancaman mulai dari fasilitas yang diperkeras hingga aset lunak,” GLSDB dapat ditembakkan dari berbagai sistem peluncuran roket seperti HIMARS, yang sudah dimiliki Ukraina.
Seberapa Jauh Jangkauan Mereka?
GLSDB mampu mencapai target hingga 150 kilometer jauhnya, dengan jangkauan melebihi amunisi lain yang sebelumnya diberikan Amerika Serikat ke Ukraina.
Jangkauan senjata, meski lebih besar dari amunisi yang sebelumnya diberikan Amerika Serikat ke Ukraina, masih lebih kecil dari Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS), yang memiliki jangkauan 297 km, dan yang sejauh ini AS enggan untuk mengirim ke Kiev.
Daripada hanya mengikuti lintasan balistik, seperti roket MLRS biasa, GLSDB dapat diluncurkan pada ketinggian yang telah ditentukan dan kemudian meluncur menuju target yang dituju.
Amunisi juga dapat menghindari fitur medan seperti pegunungan, dan dapat digunakan melawan target diam dan bergerak.
Berapa Harga GLSDB?
GLSDB bukanlah senjata termahal di luar sana: bom GBU-39/B harganya sekitar USD40.000 per buah, jauh lebih murah daripada harga roket GMLRS yang masing-masing harganya sekitar USD100.000.
Meskipun harga ini mungkin masih tampak sedikit tinggi untuk Ukraina, mengingat keadaan ekonomi negara yang menyedihkan, fakta seluruh mesin perang Ukraina pada dasarnya dibiayai Amerika Serikat secara efektif meniadakan masalah ini.
(sya)