Kekuatan dan Ancaman Rudal Jarak Jauh GLSDB yang Segera Dikirim AS ke Ukraina

Kamis, 02 Februari 2023 - 05:30 WIB
loading...
Kekuatan dan Ancaman...
Rudal Ground Launched Small Diameter Bombs (GLSDB) bergerak menuju target. Foto/Boeing
A A A
KIEV - Ukraina telah menerima berbagai macam perangkat keras militer canggih dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, termasuk beberapa sistem peluncuran roket dan kendaraan lapis baja.

Sekarang, karena Kiev akan menerima tank M1 Abrams dan Leopard 2, kepemimpinan Ukraina juga berusaha mendapatkan rudal jarak jauh yang mampu menyerang jauh di dalam Rusia.

Amerika Serikat terus mengobarkan api konflik di Ukraina dengan mengirimkan lebih banyak persenjataan canggih ke rezim Kiev.

Awalnya AS hanya memasok pasukan Ukraina dengan senjata kecil dan senjata anti-pesawat dan anti-tank portable.

Baca juga: Genting Buat Ukraina, Rusia Kepung Kota Penting di Donbass

Kini AS dan sekutunya secara bertahap meningkatkan upaya mereka membantu mesin perang Ukraina.

Akhir-akhir ini, mereka telah melengkapi Kiev dengan perangkat keras militer canggih seperti peluncur roket berganda HIMARS.

Sekarang mereka bergerak untuk mengirim tank tempur M1 Abrams dan kendaraan tempur infanteri M2 Bradley.

Baca juga: Jual Rugi! Perusahaan AS Tawarkan 2 Drone Tempur pada Ukraina Hanya Seharga Rp15 Ribu

Namun, laporan terbaru menunjukkan kepemimpinan AS bermaksud untuk lebih meningkatkan kemampuan Kiev menyerang sasaran yang jauh.

Kemampuan ini berpotensi memungkinkan Angkatan Bersenjata Ukraina menyerang sasaran jauh di dalam wilayah Rusia dengan menyediakan rudal jarak jauh untuk pertama kalinya sejak konflik.

Setidaknya satu outlet media mengklaim AS akan mengumumkan paket jutaan dolar baru untuk Kiev, dengan sebagian besar dana, sekitar USD1.725 miliar, berasal dari Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI).

Uang ini, antara lain, diduga akan digunakan untuk pengadaan Ground Launched Small Diameter Bombs (GLSDB) atau Bom Berdiameter Kecil yang Diluncurkan dari Darat, untuk pasukan Ukraina.

Apa itu Bom Berdiameter Kecil yang Diluncurkan dari Darat?

Diproduksi oleh Saab Group dan Boeing, GLSDB pada dasarnya adalah versi modifikasi dari bom luncur berpemandu presisi GBU-39/B model terbaru.

Rudal ini diadaptasi untuk digunakan dalam sistem roket peluncuran ganda (MLRS).

Disebut-sebut Saab sebagai senjata yang mampu “mengalahkan berbagai ancaman mulai dari fasilitas yang diperkeras hingga aset lunak,” GLSDB dapat ditembakkan dari berbagai sistem peluncuran roket seperti HIMARS, yang sudah dimiliki Ukraina.

Seberapa Jauh Jangkauan Mereka?

GLSDB mampu mencapai target hingga 150 kilometer jauhnya, dengan jangkauan melebihi amunisi lain yang sebelumnya diberikan Amerika Serikat ke Ukraina.

Jangkauan senjata, meski lebih besar dari amunisi yang sebelumnya diberikan Amerika Serikat ke Ukraina, masih lebih kecil dari Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS), yang memiliki jangkauan 297 km, dan yang sejauh ini AS enggan untuk mengirim ke Kiev.

Daripada hanya mengikuti lintasan balistik, seperti roket MLRS biasa, GLSDB dapat diluncurkan pada ketinggian yang telah ditentukan dan kemudian meluncur menuju target yang dituju.

Amunisi juga dapat menghindari fitur medan seperti pegunungan, dan dapat digunakan melawan target diam dan bergerak.

Berapa Harga GLSDB?

GLSDB bukanlah senjata termahal di luar sana: bom GBU-39/B harganya sekitar USD40.000 per buah, jauh lebih murah daripada harga roket GMLRS yang masing-masing harganya sekitar USD100.000.

Meskipun harga ini mungkin masih tampak sedikit tinggi untuk Ukraina, mengingat keadaan ekonomi negara yang menyedihkan, fakta seluruh mesin perang Ukraina pada dasarnya dibiayai Amerika Serikat secara efektif meniadakan masalah ini.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Macron Dituding Bawa...
Macron Dituding Bawa Kokain saat ke Ukraina, Ini Kata Pemerintah Prancis
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Daftar Harga Gas di...
Daftar Harga Gas di Negara-negara Eropa, Dari yang Termahal hingga Paling Murah
Perbandingan Jet Tempur...
Perbandingan Jet Tempur J-10C dan Dassault Rafale, Spesifikasi dan Harganya
Dikawal Jet Tempur F-15,...
Dikawal Jet Tempur F-15, Trump Tiba di Saudi
Rekomendasi
Selamatkan Generasi...
Selamatkan Generasi Muda, Edutainment Anti-Narkoba Hadir di Tengah Pelajar
Aturan Penggunaan Media...
Aturan Penggunaan Media Sosial di ASEAN Didesak untuk Dibuat
Kocak! Rafathar Minta...
Kocak! Rafathar Minta Dedi Mulyadi Bawa Nagita Slavina ke Barak Militer Gegara Malas Mandi
Berita Terkini
Macron Dituding Bawa...
Macron Dituding Bawa Kokain saat ke Ukraina, Ini Kata Pemerintah Prancis
Hamas Murka Pemukim...
Hamas Murka Pemukim Israel Ingin Sembelih Domba di Masjid Al-Aqsa
Trump Tiba di Arab Saudi,...
Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Agama Warga Negara India...
Agama Warga Negara India dan Persentasenya di Tengah Perang Terbaru Lawan Pakistan
Diego Garcia yang Berjarak...
Diego Garcia yang Berjarak 2.877 Km dari Indonesia Jadi Pangkalan Pesawat Pengebom AS
Israel Setujui Metode...
Israel Setujui Metode Baru Pencurian Tanah di Tepi Barat
Infografis
Puluhan Rudal dan Ratusan...
Puluhan Rudal dan Ratusan Drone Rusia Bombardir Ibu Kota Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved