Ukraina Sebut Serangan Drone 'Hukuman' Buat Iran
loading...
A
A
A
KIEV - Kementerian Luar Negeri Ukraina menuduh Iran mendukung agresi Rusia dan menyiratkan ledakan yang dilaporkan terjadi di fasilitas industri militer Teheran di Isfahan adalah hukuman yang sah.
Meski begitu, Ukraina mengaku tidak mengetahui siapa dalang serangan tersebut.
"Ukraina telah berulang kali memperingatkan Iran: konsekuensi mendukung agresi terhadap Ukraina akan jauh lebih besar daripada manfaat kerja sama dengan Rusia," tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, di Facebook, dalam bahasa Ukraina.
“Kami tidak tahu penyebab ledakan di fasilitas Iran. Tapi seperti kata pepatah Persia, jangan berbuat jahat kepada orang lain, dan Anda tidak akan melukai diri sendiri,” tambah Nikolenko seperti dikutip dari RT, Selasa (31/1/2023).
Komentar Nikolenko mengikuti berita bahwa pemerintah Iran telah memanggil kuasa usaha Ukraina di Teheran guna menjelaskan tweet oleh pembantu PresidenVolodymyr Zelensky, Mikhail Podoliak.
“Logika perang tak terhindarkan dan mematikan. Ini akan menagih pembuatnya dan kaki tangan secara ketat. Malam eksplosif di Iran – produksi drone dan rudal, kilang minyak. Ukraina telah memperingatkan Anda,” tweet Podoliak pada hari Minggu, mengomentari ledakan di fasilitas militer di Isfahan.
Menurut media Iran, tweet tersebut merupakan “pengakuan diam-diam atas partisipasi Ukraina dalam serangan itu.” Podoliak sebelumnya menyerukan serangan terhadap industri militer Iran, menuduh Teheran pada bulan Desember memberi Rusia drone dan rudal.
Pemerintah Iran mengecam retorika yang mengancam, menyebut nama Podoliak, dan mengatakan bahwa semua tanggung jawab politik dan hukum untuk pernyataan semacam itu akan berada di tangan pemerintah Ukraina.
Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan pesawat tak berawak diluncurkan dari dalam wilayah Iran dan mengatakan Israel berada di belakangnya. The Wall Street Journal juga mengatakan serangan itu diorganisir oleh Israel, mengutip orang-orang yang mengetahui operasi itu.
Moskow mengutuk serangan itu sebagai tindakan provokatif yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan yang tidak terkendali di wilayah yang sudah bergejolak. Sedangkan Pentagon membantah ada pasukan militer Amerika Serikat (AS) yang terlibat.
Menurut otoritas Iran, serangan itu hanya menyebabkan kerusakan kecil pada fasilitas tersebut dan tidak ada korban jiwa. Bagaimanapun, media Israel The Jerusalem Post, mengutip sumber-sumber Barat mengklaim kerusakannya jauh lebih serius dan serangan itu sukses luar biasa.
Ukraina dan AS menuduh Iran memasok Rusia dengan drone kamikaze dan bahkan rudal balistik, tetapi tidak memberikan bukti untuk mendukungnya. Moskow telah mengakui kerja sama teknis-militer dengan Teheran tetapi mengatakan dronenya diproduksi di dalam negeri.
Meski begitu, Ukraina mengaku tidak mengetahui siapa dalang serangan tersebut.
"Ukraina telah berulang kali memperingatkan Iran: konsekuensi mendukung agresi terhadap Ukraina akan jauh lebih besar daripada manfaat kerja sama dengan Rusia," tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, di Facebook, dalam bahasa Ukraina.
“Kami tidak tahu penyebab ledakan di fasilitas Iran. Tapi seperti kata pepatah Persia, jangan berbuat jahat kepada orang lain, dan Anda tidak akan melukai diri sendiri,” tambah Nikolenko seperti dikutip dari RT, Selasa (31/1/2023).
Komentar Nikolenko mengikuti berita bahwa pemerintah Iran telah memanggil kuasa usaha Ukraina di Teheran guna menjelaskan tweet oleh pembantu PresidenVolodymyr Zelensky, Mikhail Podoliak.
“Logika perang tak terhindarkan dan mematikan. Ini akan menagih pembuatnya dan kaki tangan secara ketat. Malam eksplosif di Iran – produksi drone dan rudal, kilang minyak. Ukraina telah memperingatkan Anda,” tweet Podoliak pada hari Minggu, mengomentari ledakan di fasilitas militer di Isfahan.
Menurut media Iran, tweet tersebut merupakan “pengakuan diam-diam atas partisipasi Ukraina dalam serangan itu.” Podoliak sebelumnya menyerukan serangan terhadap industri militer Iran, menuduh Teheran pada bulan Desember memberi Rusia drone dan rudal.
Pemerintah Iran mengecam retorika yang mengancam, menyebut nama Podoliak, dan mengatakan bahwa semua tanggung jawab politik dan hukum untuk pernyataan semacam itu akan berada di tangan pemerintah Ukraina.
Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan pesawat tak berawak diluncurkan dari dalam wilayah Iran dan mengatakan Israel berada di belakangnya. The Wall Street Journal juga mengatakan serangan itu diorganisir oleh Israel, mengutip orang-orang yang mengetahui operasi itu.
Moskow mengutuk serangan itu sebagai tindakan provokatif yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan yang tidak terkendali di wilayah yang sudah bergejolak. Sedangkan Pentagon membantah ada pasukan militer Amerika Serikat (AS) yang terlibat.
Menurut otoritas Iran, serangan itu hanya menyebabkan kerusakan kecil pada fasilitas tersebut dan tidak ada korban jiwa. Bagaimanapun, media Israel The Jerusalem Post, mengutip sumber-sumber Barat mengklaim kerusakannya jauh lebih serius dan serangan itu sukses luar biasa.
Ukraina dan AS menuduh Iran memasok Rusia dengan drone kamikaze dan bahkan rudal balistik, tetapi tidak memberikan bukti untuk mendukungnya. Moskow telah mengakui kerja sama teknis-militer dengan Teheran tetapi mengatakan dronenya diproduksi di dalam negeri.
Baca Juga
(ian)