Indonesia Kutuk Serangan Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, mengutuk serangan bom bunuh diri yang dilakukan teroris di sebuah masjid di Pakistan. Serangan tersebut menewaskan lebih dari 80 orang dan melukai jamaah lainnya.
"Indonesia mengutuk serangan keji teroris yang terjadi di masjid di kota Peshawar, yang telah mengakibatkan banyak korban meninggal dunia dan melukai para jemaah," kata Kementerian Luar Negeri di akun Twitternya, pada Selasa (31/1/2023).
Kementerian Luar Negeri juga menyampaikan rasa duka kepada keluarga korban dan berharap para korban yang terluka bisa cepat pulih.
"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang berduka dan mendoakan agar korban yang terluka dapat segera pulih," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Aksi bom bunuh diri terjadi di sebuah masjid yang berada di dalam kompleks markas polisi dengan keamanan tinggi di provinsi Peshawar, Pakistan. Itu terjadi sekitar pukul 13:30 waktu setempat saat salat Ashar di kota barat laut, yang dekat perbatasan negara itu dengan Afghanistan
Bom bunuh diri itu menghancurkan atap masjid. Setidaknya 87 orang tewas dalam dalam serangan yang menargetkan polisi itu.
Hingga kini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok Taliban Pakistan, yang terlepas dengan kelompok yang sama di Afghanistan, menolak bertanggung jawab meski sebelumnya seorang komandannya mengklaim serangan tersebut.
Taliban Pakistan - kelompok yang terpisah dari pemerintah Taliban di Afghanistan - mengakhiri gencatan senjata dengan pemerintah Pakistan pada November, dan sejak itu kekerasan meningkat di negara tersebut.
Pada bulan Desember kelompok itu menargetkan sebuah kantor polisi - seperti Peshawar, di barat laut negara itu - yang menyebabkan kematian 33 militan.
"Indonesia mengutuk serangan keji teroris yang terjadi di masjid di kota Peshawar, yang telah mengakibatkan banyak korban meninggal dunia dan melukai para jemaah," kata Kementerian Luar Negeri di akun Twitternya, pada Selasa (31/1/2023).
Kementerian Luar Negeri juga menyampaikan rasa duka kepada keluarga korban dan berharap para korban yang terluka bisa cepat pulih.
"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang berduka dan mendoakan agar korban yang terluka dapat segera pulih," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Aksi bom bunuh diri terjadi di sebuah masjid yang berada di dalam kompleks markas polisi dengan keamanan tinggi di provinsi Peshawar, Pakistan. Itu terjadi sekitar pukul 13:30 waktu setempat saat salat Ashar di kota barat laut, yang dekat perbatasan negara itu dengan Afghanistan
Bom bunuh diri itu menghancurkan atap masjid. Setidaknya 87 orang tewas dalam dalam serangan yang menargetkan polisi itu.
Hingga kini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok Taliban Pakistan, yang terlepas dengan kelompok yang sama di Afghanistan, menolak bertanggung jawab meski sebelumnya seorang komandannya mengklaim serangan tersebut.
Taliban Pakistan - kelompok yang terpisah dari pemerintah Taliban di Afghanistan - mengakhiri gencatan senjata dengan pemerintah Pakistan pada November, dan sejak itu kekerasan meningkat di negara tersebut.
Pada bulan Desember kelompok itu menargetkan sebuah kantor polisi - seperti Peshawar, di barat laut negara itu - yang menyebabkan kematian 33 militan.
(ian)