4 Dok Kering Kapal Selam Nuklir AS Ditutup Gara-gara Takut Diguncang Gempa

Selasa, 31 Januari 2023 - 10:28 WIB
loading...
4 Dok Kering Kapal Selam...
Kapal selam Ohio (SSGN 726) terlihat di dok kering menjalani konversi dari Kapal Selam Rudal Balistik (SSBN) menjadi kapal selam Rudal Terpandu (SSGN) di Galangan Kapal Angkatan Laut Puget Sound. Foto/us navy
A A A
WASHINGTON - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengumumkan penutupan empat dry dock (dok kering) di wilayah Seattle karena kekhawatiran atas risiko keselamatan yang ditimbulkan jika gempa besar melanda wilayah tersebut.

4 dok kering ini sudah berjuang memenuhi kebutuhan perawatan untuk kapal selam serang bertenaga nuklir AS.

“Tiga dok kering bersertifikasi nuklir di Puget Sound Naval Shipyard di Bremerton, Washington dan satu slot di Trident Refit Facility di dekat Bangor, telah menangguhkan dok kapal selam untuk evaluasi dan peningkatan lebih lanjut,” ungkap pernyataan Angkatan Laut AS.

Pejabat tidak merinci apa yang ditunjukkan oleh studi seismik yang baru saja selesai. Mereka juga tidak menawarkan perkiraan berapa lama dok kering yang terkena dampak akan tidak beroperasi.

“Penilaian seismik mengidentifikasi masalah potensial yang terkait dengan kemungkinan kecil gempa berskala besar yang terjadi bersamaan dengan ketersediaan perawatan kapal selam,” papar Angkatan Laut.



Mereka menambahkan, “Dengan informasi baru ini, Angkatan Laut mengambil langkah-langkah tambahan untuk lebih memastikan keselamatan tenaga kerja galangan kapal, pelaut, masyarakat setempat, lingkungan, dan kapal selam.”

Pacific Northwest terletak di dekat zona subduksi Cascadia, garis patahan yang membentang 700 mil di sepanjang pantai, dari Pulau Vancouver ke California utara.

Para ilmuwan memperingatkan patahan tersebut mampu melepaskan gempa "megathrust" yang berkekuatan di atas 9,0 skala Richter (SR), seperti yang terjadi pada tahun 1700.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2368 seconds (0.1#10.140)