Iran Sebut Serangan Drone Tak Pengaruhi Program Nuklir, Sejumlah Negara Dituding Terlibat
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran mengutuk serangan pesawat tak berawak (drone) yang menargetkan fasilitas Kementerian Pertahanan (Kemhan) di kota Isfahan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amirabdollahian bersikeras pada Minggu bahwa serangan itu tidak akan mempengaruhi kemajuan negara itu dalam mengembangkan energi nuklir untuk tujuan damai.
Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Menlu Qatar di Teheran, Amirabdollahian menegaskan tindakan seperti ini tidak akan berdampak pada "kemauan dan niat" spesialis Iran atau menghalangi kemajuan mereka dalam energi nuklir damai.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Iran mengatakan “bengkel” militer di Isfahan menjadi sasaran serangan yang tidak menimbulkan korban dan hanya menyebabkan kerusakan kecil.
Tidak jelas apakah fasilitas itu ada hubungannya dengan program nuklir Teheran.
Para pejabat sekarang akan meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut. “Komite Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen akan membahas masalah ini dengan pejabat Kementerian Pertahanan,” ungkap juru bicara komite, Mahmoud Abbaszadeh Meshkini, kepada Kantor Berita Mehr.
Pihak berwenang di provinsi Isfahan juga melakukan penyelidikan, menurut Kantor Berita Fars, mengutip seorang pejabat setempat.
Serangan itu, yang melibatkan setidaknya tiga “mikro drone”, terjadi Sabtu malam (28/1/2023), menurut pejabat militer.
“Satu drone ditembak jatuh dan dua drone lainnya jatuh ke perangkap pertahanan dan meledak,” papar pernyataan Kementerian Pertahanan Iran.
Kemhan Iran menambahkan serangan itu tidak menimbulkan korban dan hanya mengakibatkan kerusakan kecil.
Media sosial Iran juga melaporkan ledakan di berbagai bagian negara itu pada waktu itu, termasuk kebakaran besar di kilang minyak di kota barat laut Azarshahr.
Pada Minggu, kantor berita nasional IRNA menyebut laporan tentang ledakan itu salah.
Seorang pejabat senior di provinsi Azerbaijan Timur Iran, tempat Azarshahr berada, juga mengatakan kepada kantor berita itu bahwa kebakaran disebabkan kebocoran pipa minyak dan tidak ada hubungannya dengan insiden lain.
Dia juga mengatakan kobaran api dapat dipadamkan dalam beberapa jam dan tidak menimbulkan korban jiwa.
Al Arabiya melaporkan, mengutip sumber Amerika yang tidak disebutkan namanya, bahwa Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) dan negara lain terlibat dalam serangan itu.
Outlet media juga mengklaim serangan pesawat tak berawak itu menargetkan depot rudal balistik.
The Jerusalem Post mengutip sumber-sumber intelijen Barat yang mengatakan serangan itu "sukses luar biasa", bertentangan dengan apa yang dikatakan otoritas Iran.
Pejabat di Teheran belum menyebutkan nama para tersangka terkait serangan terbaru itu.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amirabdollahian bersikeras pada Minggu bahwa serangan itu tidak akan mempengaruhi kemajuan negara itu dalam mengembangkan energi nuklir untuk tujuan damai.
Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Menlu Qatar di Teheran, Amirabdollahian menegaskan tindakan seperti ini tidak akan berdampak pada "kemauan dan niat" spesialis Iran atau menghalangi kemajuan mereka dalam energi nuklir damai.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Iran mengatakan “bengkel” militer di Isfahan menjadi sasaran serangan yang tidak menimbulkan korban dan hanya menyebabkan kerusakan kecil.
Tidak jelas apakah fasilitas itu ada hubungannya dengan program nuklir Teheran.
Para pejabat sekarang akan meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut. “Komite Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen akan membahas masalah ini dengan pejabat Kementerian Pertahanan,” ungkap juru bicara komite, Mahmoud Abbaszadeh Meshkini, kepada Kantor Berita Mehr.
Pihak berwenang di provinsi Isfahan juga melakukan penyelidikan, menurut Kantor Berita Fars, mengutip seorang pejabat setempat.
Serangan itu, yang melibatkan setidaknya tiga “mikro drone”, terjadi Sabtu malam (28/1/2023), menurut pejabat militer.
“Satu drone ditembak jatuh dan dua drone lainnya jatuh ke perangkap pertahanan dan meledak,” papar pernyataan Kementerian Pertahanan Iran.
Kemhan Iran menambahkan serangan itu tidak menimbulkan korban dan hanya mengakibatkan kerusakan kecil.
Media sosial Iran juga melaporkan ledakan di berbagai bagian negara itu pada waktu itu, termasuk kebakaran besar di kilang minyak di kota barat laut Azarshahr.
Pada Minggu, kantor berita nasional IRNA menyebut laporan tentang ledakan itu salah.
Seorang pejabat senior di provinsi Azerbaijan Timur Iran, tempat Azarshahr berada, juga mengatakan kepada kantor berita itu bahwa kebakaran disebabkan kebocoran pipa minyak dan tidak ada hubungannya dengan insiden lain.
Dia juga mengatakan kobaran api dapat dipadamkan dalam beberapa jam dan tidak menimbulkan korban jiwa.
Al Arabiya melaporkan, mengutip sumber Amerika yang tidak disebutkan namanya, bahwa Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) dan negara lain terlibat dalam serangan itu.
Outlet media juga mengklaim serangan pesawat tak berawak itu menargetkan depot rudal balistik.
The Jerusalem Post mengutip sumber-sumber intelijen Barat yang mengatakan serangan itu "sukses luar biasa", bertentangan dengan apa yang dikatakan otoritas Iran.
Pejabat di Teheran belum menyebutkan nama para tersangka terkait serangan terbaru itu.
(sya)