Bilang Eropa Sedang Perang dengan Rusia, Menlu Jerman Dikecam Ramai-ramai
loading...
A
A
A
BERLIN - Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Annalena Baerbock telah menghadapi gelombang kecaman di dalam negeri dan di kawasan Eropa. Pemicunya, karena dia mengatakan di Majelis Parlemen Dewan Eropa (PACE) bahwa Uni Eropa sedang perang dengan Rusia .
Komentar itu membuat para politisi oposisi mempertanyakan apakah dia cocok untuk menjalani pekerjaan sebagai diplomat top Jerman.
"Pernyataan Baerbock bahwa Jerman berperang dengan Rusia menunjukkan bahwa dia tidak cocok untuk pekerjaannya," tulis anggota Bundestag (Parlemen) Sahra Wagenknecht, mantan ketua Partai Kiri (Left Party), di Twitter.
"Seorang menteri luar negeri harus menjadi diplomat top dan tidak bertindak seperti gajah di toko China," lanjut dia, menuduh Baerbock telah menginjak-injak reputasi Jerman.
Selama debat pada hari Selasa, Baerbock mengatakan negara-negara Eropa sedang berperang melawan Rusia dan harus berbuat lebih banyak untuk mempertahankan Ukraina. Komentarnya telah ditepis negara Eropa lainnya, termasuk Prancis.
"Jerman membutuhkan menteri luar negeri yang mampu bertindak sebagai diplomat yang bertanggung jawab dan bukan penghasut di tengah konflik di Eropa," kritik Alice Weidel, co-chair Alternative for Germany (AfD) di Bundestag, menambahkan bahwa seorang menteri luar negeri harus mewakili kepentingan Jerman secara eksklusif.
Gerhard Papke, seorang anggota Parlemen regional dari North Rhine-Westphalia dan presiden Asosiasi Jerman-Hongaria, menuduh Baerbock “benar-benar gila secara politik” karena membuat pernyataan tersebut.
Anggota Parlemen lainnya, Selim Dagdelen, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (28/1/2023), menuntut agar Kanselir Olaf Scholz memberikan penjelasan segera tentang apakah Baerbock memiliki mandat pemerintahnya untuk deklarasi perangnya.
Dia menambahkan bahwa menteri itu merupakan ancaman bagi keamanan rakyat Jerman.
Baik Baerbock maupun Scholz sejauh ini belum menanggapi rentetan kritik tersebut.
Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan bahwa Berlin bukan pihak dalam konflik antara Kiev dan Moskow. Itu disampaikan dalam sebuah pernyataan kepada tabloid Bild.
“Mendukung Ukraina dalam menggunakan hak individualnya untuk membela diri...tidak menjadikan Jerman sebagai pihak dalam konflik,” katanya, menunjuk ke Piagam PBB.
Kementerian Luar Negeri menambahkan bahwa operasi militer Rusia di Ukraina adalah perang melawan perdamaian dan ketertiban Eropa, dan itulah yang dimaksud Baerbock.
Moskow mengatakan bahwa kata-kata Baerbock hanya menunjukkan bahwa Barat telah merencanakan konflik ini selama bertahun-tahun.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Komentar itu membuat para politisi oposisi mempertanyakan apakah dia cocok untuk menjalani pekerjaan sebagai diplomat top Jerman.
"Pernyataan Baerbock bahwa Jerman berperang dengan Rusia menunjukkan bahwa dia tidak cocok untuk pekerjaannya," tulis anggota Bundestag (Parlemen) Sahra Wagenknecht, mantan ketua Partai Kiri (Left Party), di Twitter.
"Seorang menteri luar negeri harus menjadi diplomat top dan tidak bertindak seperti gajah di toko China," lanjut dia, menuduh Baerbock telah menginjak-injak reputasi Jerman.
Selama debat pada hari Selasa, Baerbock mengatakan negara-negara Eropa sedang berperang melawan Rusia dan harus berbuat lebih banyak untuk mempertahankan Ukraina. Komentarnya telah ditepis negara Eropa lainnya, termasuk Prancis.
"Jerman membutuhkan menteri luar negeri yang mampu bertindak sebagai diplomat yang bertanggung jawab dan bukan penghasut di tengah konflik di Eropa," kritik Alice Weidel, co-chair Alternative for Germany (AfD) di Bundestag, menambahkan bahwa seorang menteri luar negeri harus mewakili kepentingan Jerman secara eksklusif.
Gerhard Papke, seorang anggota Parlemen regional dari North Rhine-Westphalia dan presiden Asosiasi Jerman-Hongaria, menuduh Baerbock “benar-benar gila secara politik” karena membuat pernyataan tersebut.
Anggota Parlemen lainnya, Selim Dagdelen, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (28/1/2023), menuntut agar Kanselir Olaf Scholz memberikan penjelasan segera tentang apakah Baerbock memiliki mandat pemerintahnya untuk deklarasi perangnya.
Dia menambahkan bahwa menteri itu merupakan ancaman bagi keamanan rakyat Jerman.
Baik Baerbock maupun Scholz sejauh ini belum menanggapi rentetan kritik tersebut.
Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan bahwa Berlin bukan pihak dalam konflik antara Kiev dan Moskow. Itu disampaikan dalam sebuah pernyataan kepada tabloid Bild.
“Mendukung Ukraina dalam menggunakan hak individualnya untuk membela diri...tidak menjadikan Jerman sebagai pihak dalam konflik,” katanya, menunjuk ke Piagam PBB.
Kementerian Luar Negeri menambahkan bahwa operasi militer Rusia di Ukraina adalah perang melawan perdamaian dan ketertiban Eropa, dan itulah yang dimaksud Baerbock.
Moskow mengatakan bahwa kata-kata Baerbock hanya menunjukkan bahwa Barat telah merencanakan konflik ini selama bertahun-tahun.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(min)