Profil Mullah Mohammad Omar, Sosok Pendiri Taliban yang Berani Tantang Uni Soviet dan Amerika
loading...
A
A
A
Para pendukung Taliban menggambarkan kondisi Afganistan saat itu seperti ‘Negara Islam Murni’ yang menggunakan hukum syariah. Di sisi lain, sebagian besar warganya justru menyebut Taliban membuat negaranya menjadi terbelakang.
Salah satu kebijakan kontroversi mereka adalah perlakuan keras terhadap perempuan. Dalam hal ini, semua hak-haknya dicabut dan mendapat perlakuan diskriminasi.
Pada tahun 2001, sejatinya Mullah Mohammad Omar berniat untuk melanjutkan ekspansinya ke utara Afghanistan. Namun, pasca menolak menyerahkan Bin Laden setelah tragedi 11/9, dia justru membawa negaranya perang.
Pasukannya hancur dalam waktu singkat pasca serangan Amerika Serikat. Pada akhirnya, dia melarikan diri ke Pakistan dan tidak pernah menunjukan dirinya lagi dalam waktu yang lama.
Di akhir hayatnya, Omar menjadi buronan Amerika Serikat. Namun dia tetap hidup dalam persembunyian sampai meninggal di tahun 2013.
Lihat Juga: 5 Negara Mayoritas Islam yang Hancur Karena Campur Tangan AS, Nomor 3 Manfaatkan Media untuk Hancurkan Rezim
Salah satu kebijakan kontroversi mereka adalah perlakuan keras terhadap perempuan. Dalam hal ini, semua hak-haknya dicabut dan mendapat perlakuan diskriminasi.
Pada tahun 2001, sejatinya Mullah Mohammad Omar berniat untuk melanjutkan ekspansinya ke utara Afghanistan. Namun, pasca menolak menyerahkan Bin Laden setelah tragedi 11/9, dia justru membawa negaranya perang.
Pasukannya hancur dalam waktu singkat pasca serangan Amerika Serikat. Pada akhirnya, dia melarikan diri ke Pakistan dan tidak pernah menunjukan dirinya lagi dalam waktu yang lama.
Di akhir hayatnya, Omar menjadi buronan Amerika Serikat. Namun dia tetap hidup dalam persembunyian sampai meninggal di tahun 2013.
Lihat Juga: 5 Negara Mayoritas Islam yang Hancur Karena Campur Tangan AS, Nomor 3 Manfaatkan Media untuk Hancurkan Rezim
(esn)