Gadis Ini Diberi Rp719,3 Miliar karena Tangan dan Kaki Diamputasi Dokter yang Salah Urus
loading...
A
A
A
SURREY - Seorang gadis Inggris memenangkan gugatan sebesar USD48,3 juta (lebih dari Rp719,3 miliar) setelah dokter mengamputasi semua anggota tubuhnya. Gadis tersebut diamputasi usai dibolehkan keluar dari rumah sakit (RS) oleh dokter yang salah penanganan.
Pengacara dari gadis tersebut--yang tidak disebutkan namanya--mengatakan orang tuanya membawanya ke Frimley Park Hospital di Surrey, Inggris tenggara, dengan demam tinggi, mengantuk, dan muntah.
Mengutip laporan dari BBC, Selasa (24/1/2023), gejala-gejala seperti itu adalah "bendera merah" untuk meningitis dan sepsis. Namun, dokter justru mengirimnya pulang dengan memberikan parasetamol atau pun asetaminofen.
Orang tuanya kembali ke rumah sakit ketika kondisi gadis itu memburuk, dan dokter mendiagnosisnya dengan sepsis meningokokus (neisseria menigitidis). Dia kemudian mengalami kegagalan multi-organ.
Keparahan sepsisnya kemudian menyebabkan dia membutuhkan amputasi empat kaki. Demikian diungkap Elizabeth-Anne Gumbel KC, yang mewakili keluarga tersebut.
Gadis itu diamputasi kedua kakinya di atas lutut, dan lengannya diamputasi di atas siku.
Keluarganya berargumen bahwa jika dokter segera merawatnya dengan antibiotik, dia tidak akan sakit parah dan mungkin masih bisa mempertahankan anggota tubuhnya.
Pihak rumah sakit mengaku bertanggung jawab dalam sidang di Pengadilan Tinggi di London pada hari Jumat pekan lalu.
Gumbel menggambarkan gadis itu sebagai sosok "sangat berani" dan mengatakan dia mengelola sekolah dengan sangat baik secara akademis.
Pengacara dari gadis tersebut--yang tidak disebutkan namanya--mengatakan orang tuanya membawanya ke Frimley Park Hospital di Surrey, Inggris tenggara, dengan demam tinggi, mengantuk, dan muntah.
Mengutip laporan dari BBC, Selasa (24/1/2023), gejala-gejala seperti itu adalah "bendera merah" untuk meningitis dan sepsis. Namun, dokter justru mengirimnya pulang dengan memberikan parasetamol atau pun asetaminofen.
Orang tuanya kembali ke rumah sakit ketika kondisi gadis itu memburuk, dan dokter mendiagnosisnya dengan sepsis meningokokus (neisseria menigitidis). Dia kemudian mengalami kegagalan multi-organ.
Keparahan sepsisnya kemudian menyebabkan dia membutuhkan amputasi empat kaki. Demikian diungkap Elizabeth-Anne Gumbel KC, yang mewakili keluarga tersebut.
Gadis itu diamputasi kedua kakinya di atas lutut, dan lengannya diamputasi di atas siku.
Keluarganya berargumen bahwa jika dokter segera merawatnya dengan antibiotik, dia tidak akan sakit parah dan mungkin masih bisa mempertahankan anggota tubuhnya.
Pihak rumah sakit mengaku bertanggung jawab dalam sidang di Pengadilan Tinggi di London pada hari Jumat pekan lalu.
Gumbel menggambarkan gadis itu sebagai sosok "sangat berani" dan mengatakan dia mengelola sekolah dengan sangat baik secara akademis.