Protes Reformasi Pengadilan Netanyahu, Ratusan Ribu Orang Turun ke Jalan Tel Aviv
loading...
A
A
A
Koalisinya terdiri dari partai-partai sayap kanan, termasuk partai yang pemimpinnya pernah dihukum karena rasisme anti-Arab, dan partai lain yang terang-terangan homofobik dan misoginis.
Para pengunjuk rasa menuduh Netanyahu mengancam pemerintahan demokratis, di tengah bentrokan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara pemerintah baru dan hakim Israel.
Reformasi yang direncanakan koalisi akan memungkinkan mereka untuk mengesampingkan pengadilan jika mereka membatalkan undang-undang di masa depan. Para penentang mengatakan ini mengancam sistem check and balance demokrasi Israel.
Kritikus juga mengatakan Netanyahu, yang diadili karena korupsi, sedang mencoba untuk mengendalikan hakim dalam upaya terakhir untuk menghindari masuk penjara.
Banyak pengunjuk rasa juga dengan sengit menentang posisi dari koalisi yang mencakup partai-partai sayap kanan yang sangat rasis, homofobik, dan anti-Palestina.
Ketika mulai menjabat, pemerintah Israel mendeklarasikan hak eksklusif Yahudi untuk semua wilayah tanah, termasuk wilayah Palestina yang diduduki.
Tal Meidan, seorang desainer interior dari Tel Aviv, memegang spanduk yang menggambarkan Netanyahu dan dua sekutu ultra-nasionalisnya sebagai "kucing yang mencoba mengambil krim".
"Saya pikir apa yang mereka lakukan salah secara moral dan etis," katanya kepada BBC sambil menggendong bayi laki-lakinya, Michael.
"Saya harap saya tidak akan menangis, tetapi kami memberikan banyak hal untuk sampai di negara ini. Dan saya tidak ingin [anak-anak saya] masuk militer di era ini," ujarnya.
"Saya sangat berharap keempat anak saya akan memiliki keadaan yang berbeda di mana kami setara, dan orang Arab setara, dan gay setara...jika tidak, kami tidak melihat diri kami membesarkan mereka di sini, sayangnya," tambahnya.
Para pengunjuk rasa menuduh Netanyahu mengancam pemerintahan demokratis, di tengah bentrokan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara pemerintah baru dan hakim Israel.
Reformasi yang direncanakan koalisi akan memungkinkan mereka untuk mengesampingkan pengadilan jika mereka membatalkan undang-undang di masa depan. Para penentang mengatakan ini mengancam sistem check and balance demokrasi Israel.
Kritikus juga mengatakan Netanyahu, yang diadili karena korupsi, sedang mencoba untuk mengendalikan hakim dalam upaya terakhir untuk menghindari masuk penjara.
Banyak pengunjuk rasa juga dengan sengit menentang posisi dari koalisi yang mencakup partai-partai sayap kanan yang sangat rasis, homofobik, dan anti-Palestina.
Ketika mulai menjabat, pemerintah Israel mendeklarasikan hak eksklusif Yahudi untuk semua wilayah tanah, termasuk wilayah Palestina yang diduduki.
Tal Meidan, seorang desainer interior dari Tel Aviv, memegang spanduk yang menggambarkan Netanyahu dan dua sekutu ultra-nasionalisnya sebagai "kucing yang mencoba mengambil krim".
"Saya pikir apa yang mereka lakukan salah secara moral dan etis," katanya kepada BBC sambil menggendong bayi laki-lakinya, Michael.
"Saya harap saya tidak akan menangis, tetapi kami memberikan banyak hal untuk sampai di negara ini. Dan saya tidak ingin [anak-anak saya] masuk militer di era ini," ujarnya.
"Saya sangat berharap keempat anak saya akan memiliki keadaan yang berbeda di mana kami setara, dan orang Arab setara, dan gay setara...jika tidak, kami tidak melihat diri kami membesarkan mereka di sini, sayangnya," tambahnya.