Mantan Menteri Ungkap Trump Pernah Ingin Jual Puerto Riko

Selasa, 14 Juli 2020 - 10:29 WIB
loading...
Mantan Menteri Ungkap Trump Pernah Ingin Jual Puerto Riko
Presiden AS Donald Trump. Foto: dok/Reuters
A A A
NEW YORK - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak pernah berhenti membuat langkah kontroversial. Dia pun menjadi presiden satu-satunya di dunia yang pernah memiliki rencana menjual teritorialnya.

Trump pernah berencana menjual Puerto Riko karena rawan dan porak-poranda setelah diterjang Badai Maria pada 2017. Hal itu diungkapkan mantan pelaksana tugas Menteri Keamanan Dalam Negerk AS Elain Duke.

"Ide itu menjadikan presiden lebih mirip sebagai seorang pebisnis dibandingkan pemimpin," kata Duke, dikutip The New York Times. "Akankah kita menjual sebuah pulau dan membuangnya begitu saja? Bagaimanapun, ide tersebut tidak pernah ditanggapi siapa pun atau didiskusikan oleh seluruh pejabat walau hanya sebentar," ujarnya.

Trump merupakan pemimpin AS pertama sepanjang sejarah yang dengan gamblang berencana mempersempit wilayah kedaulatan AS. Hampir 3.000 orang tewas selama Hurricane Maria di Puerto Riko pada 2017. Saat itu, Trump mengkritik pejabat lokal tidak menggunakan dana bantuan dengan maksimal selain untuk bersih-bersih. Setahun kemudian, Trump menolak memberikan dana bantuan kepada Puerto Riko. (Baca: Ratusan Kampus Gugat Kebijakan AS Soal Deportasi Mahasiswa Asing)

Trump berulang kali membantah gagal menanggulangi dampak bencana di Puerto Riko sehingga melemparkan kritik tersebut kepada pejabat lokal. Sebaliknya, Trump berbangga diri karena telah berhasil menanggulangi dampak Hurricane Maria dan menyebut kesuksesan itu tidak pernah dilantunkan di mana pun.

Trump berulang kali menyatakan kalau Puerto Riko bukan bagian dari AS. Padahal, wilayah tersebut adalah teritorial AS. “Para pejabat Puerto Riko hanya mengambil untung dari AS,” katanya.

Faktor politik juga bisa menjadi alasan bagi Trump ingin menjual Puerto Riko. Para penduduk Puerto Riko tidak bisa memberikan suara pada pemilu November mendatang, padahal mereka adalah warga negara AS. Tapi, Partai Demokrat dan Partai Republik tetap mengundang delegasi dalam konvensi untuk pemilihan kandidat presiden. (Baca juga: Sepeda Menjadi Alternatif Transportasi Selama Pandemi Corona)

Bukan kali itu saja Trump menerapkan strategi bisnis sebagai presiden. Pada Agustus 2019, Trump pernah bercanda ingin menukar Puerto Riko dengan Greenland. Dia juga melaksanakan diskusi serius untuk membeli teritorial Denmark tersebut. Kabar itu menjadi ketegangan internasional setelah Denmark menentang kebijakan tersebut. Namun, Trump justru marah kepada negara Skandinavia tersebut.

Kemarahan Trump memicu ketegangan diplomatik ketika membatalkan kunjungan kenegaraan di Copenhagen karena penolakan tukar guling tersebut. Dia menyebut Perdana Menteri (PM) Denmark Mette Frederiksen “menjijikkan”dan mengejek Ratu Margrethe II.

Beruntung, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo segara meredakan ketegangan. Dia menyebut Denmark sebagai aliansi utama AS di Eropa. Frederiksen juga menolak perang retorika dengan Trump dan menyatakan negaranya tetap sebagai aliansi utama bagi AS. (Lihat videonya: Pemotor Arogan Hentikan Ambulans yang Sedang Membawa Pasien)

Tahun lalu, The New York Times pernah melaporkan bahwa presiden memang pernah mendiskusikan pembelian Greenland. Dia juga pernah meminta masukan mengenai ide tersebut dari para penasihat politiknya. (Muh Shamil)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1582 seconds (0.1#10.140)