2 Negara Komunis yang Jadi Anggota ASEAN, Salah Satunya Jarang Diketahui
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat dua negara komunis yang berada di Asia Tenggara. Mereka adalah dua dari lima negara yang masih menerapkan komunisme dalam sistem pemerintahannya.
Komunis pada dasarnya merupakan ideologi ekonomi dan politik dimana alat produksi dimiliki secara komunal atau bersama dan diatur oleh negara dan menghapuskan sistem kelas.
Ideologi yang dipopulerkan oleh Karl Marx ini mendambakan negara yang ideal demi tercapainya keseimbangan ekonomi dan sosial di masyarakat.
Dalam sistem pemerintahan komunisme ini, segala harga barang, upah buruh, dan jumlah produksi akan diatur oleh negara.
Berikut 2 negara komunis yang ada di Asean :
1. Vietnam
Dilansir dari BBC, Vietnam merupakan negara komunis satu partai. Hal tersebut telah berlangsung sejak tahun 1975, ketika pasukan utara yang didukung Uni Soviet mengalahkan pasukan selatan yang didukung AS.
Partai komunis pertama di Vietnam didirikan pada tahun 1930, dan disebut Partai Komunis Indochina. Meskipun merupakan negara komunis, Negeri Naga Biru telah mengadopsi beberapa prinsip kapitalis dalam beberapa dekade terakhir.
Dimulai ketika reformasi pasar bebas pada 1980-an dan dukungan pengusaha telah menjadikan Vietnam salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
Ideologi komunisme di Vietnam didasarkan pada Marxisme-Leninisme dan Pemikiran Ho Chi Minh. Pada tahun-tahun awal pasca-1975, Marxisme-Leninisme secara khusus berarti bahwa pemerintah dan ekonomi dikontrol secara ketat dari pusat, sementara pertanian dan pabrik dijalankan secara kolektif.
Namun pada pertengahan 1980-an, bentuk pemerintahan komunis ini menyebabkan ekonomi Vietnam berada dalam krisis.
Oleh karena itu komunisme di Vietnam melunak dengan sejumlah reformasi ekonomi dan politik. Perusahaan swasta dan investasi asing didorong, yang menghidupkan kembali ekonomi dan menjadikan Vietnam pemimpin dunia di banyak bidang produksi dan industri.
2. Laos
Menurut New York Times, negara berpenduduk jarang ini masih komunis dan sudah sejak 1975. Disebabkan hanya anggota Partai Revolusioner Rakyat Komunis Laos yang diizinkan untuk ikut serta dalam pemilihan.
Para pemimpin komunis di Laos ini tak dapat dilepaskan dari pengaruh komunis Vietnam. Karena sebelum mendirikan partai, mereka merupakan bekas anggota Partai Komunis Indocina.
Karenanya sistem pemerintahan yang digunakan mengikuti model komunis Vietnam, para pemimpin partai berusaha menciptakan kolektif pertanian di pedesaan dan me nasionalisasi industri dan perdagangan terbatas di kota-kota.
Lalu, di tahun 1991 Laos mulai mengadopsi konstitusi yang menjamin hak asasi manusia. Namun untuk beberapa hak macam, hak hidup, kebebasan berekspresi dan berkumpul tidak tercantum di dalamnya.
Tanah yang terkunci ini juga melakukan kontrol ketat atas media. Pemerintah juga melakukan kontrol ketat atas konten-konten yang diunggah di media sosial masyarakat Laos.
Komunis pada dasarnya merupakan ideologi ekonomi dan politik dimana alat produksi dimiliki secara komunal atau bersama dan diatur oleh negara dan menghapuskan sistem kelas.
Ideologi yang dipopulerkan oleh Karl Marx ini mendambakan negara yang ideal demi tercapainya keseimbangan ekonomi dan sosial di masyarakat.
Dalam sistem pemerintahan komunisme ini, segala harga barang, upah buruh, dan jumlah produksi akan diatur oleh negara.
Berikut 2 negara komunis yang ada di Asean :
1. Vietnam
Dilansir dari BBC, Vietnam merupakan negara komunis satu partai. Hal tersebut telah berlangsung sejak tahun 1975, ketika pasukan utara yang didukung Uni Soviet mengalahkan pasukan selatan yang didukung AS.
Partai komunis pertama di Vietnam didirikan pada tahun 1930, dan disebut Partai Komunis Indochina. Meskipun merupakan negara komunis, Negeri Naga Biru telah mengadopsi beberapa prinsip kapitalis dalam beberapa dekade terakhir.
Dimulai ketika reformasi pasar bebas pada 1980-an dan dukungan pengusaha telah menjadikan Vietnam salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
Ideologi komunisme di Vietnam didasarkan pada Marxisme-Leninisme dan Pemikiran Ho Chi Minh. Pada tahun-tahun awal pasca-1975, Marxisme-Leninisme secara khusus berarti bahwa pemerintah dan ekonomi dikontrol secara ketat dari pusat, sementara pertanian dan pabrik dijalankan secara kolektif.
Namun pada pertengahan 1980-an, bentuk pemerintahan komunis ini menyebabkan ekonomi Vietnam berada dalam krisis.
Oleh karena itu komunisme di Vietnam melunak dengan sejumlah reformasi ekonomi dan politik. Perusahaan swasta dan investasi asing didorong, yang menghidupkan kembali ekonomi dan menjadikan Vietnam pemimpin dunia di banyak bidang produksi dan industri.
2. Laos
Menurut New York Times, negara berpenduduk jarang ini masih komunis dan sudah sejak 1975. Disebabkan hanya anggota Partai Revolusioner Rakyat Komunis Laos yang diizinkan untuk ikut serta dalam pemilihan.
Para pemimpin komunis di Laos ini tak dapat dilepaskan dari pengaruh komunis Vietnam. Karena sebelum mendirikan partai, mereka merupakan bekas anggota Partai Komunis Indocina.
Karenanya sistem pemerintahan yang digunakan mengikuti model komunis Vietnam, para pemimpin partai berusaha menciptakan kolektif pertanian di pedesaan dan me nasionalisasi industri dan perdagangan terbatas di kota-kota.
Lalu, di tahun 1991 Laos mulai mengadopsi konstitusi yang menjamin hak asasi manusia. Namun untuk beberapa hak macam, hak hidup, kebebasan berekspresi dan berkumpul tidak tercantum di dalamnya.
Tanah yang terkunci ini juga melakukan kontrol ketat atas media. Pemerintah juga melakukan kontrol ketat atas konten-konten yang diunggah di media sosial masyarakat Laos.
(ian)