Bertemu Panglima Militer AS, Jenderal Ukraina Uraikan Kebutuhan Militer untuk Kalahkan Rusia

Rabu, 18 Januari 2023 - 05:42 WIB
Panglima Militer AS Jenderal Mark Milley. Militer Ukraina menyampaikan kepada Jenderal Milley kebutuhan mendesaknya untuk bisa mengalahkan Rusia. Foto/REUTERS
KIEV - Jenderal tertinggi Ukraina mengatakan dia telah menguraikan "kebutuhan mendesak" angkatan bersenjatanya pada pertemuan pribadi pertama dengan Panglima Militer Amerika Serikat (AS) Jenderal Mark Milley di Polandia, Selasa.

Militer Kiev mendorong untuk mengamankan armada tank tempur modern dari negara-negara Barat yang diharapkan dapat digunakan untuk mengusir pasukan Rusia yang menginvasi sejak Februari lalu, merebut sebagian besar wilayah di selatan dan timur Ukraina .

"Saya menguraikan kebutuhan mendesak Angkatan Bersenjata Ukraina, yang pemenuhannya akan mempercepat kemenangan kami," tulis Jenderal Valeriy Zaluzhnyi, yang menjabat sebagai Panglima Militer Ukraina, dalam pernyataan di Telegram.



Dalam sebuah wawancara dengan The Economist pada bulan Desember, Jenderal Zaluzhnyi mengatakan dia membutuhkan 300 tank, 600-700 kendaraan tempur infanteri dan 500 howitzer untuk membantu pasukannya memukul mundur pasukan Rusia.



"Saya tahu saya bisa mengalahkan musuh ini. Tapi saya butuh sumber daya," katanya.

Amerika Serikat sejauh ini merupakan pemasok bantuan militer terbesar untuk Kiev selama perang.

Sekutu Barat dijadwalkan bertemu di pangkalan udara AS di Jerman pada hari Jumat untuk menjanjikan dukungan militer bagi Ukraina, dengan fokus pada proposal untuk menyediakan tank tempur modern.

Tank Leopard buatan Jerman, yang dipegang oleh tentara di seluruh Eropa, dipandang sebagai opsi yang paling mungkin untuk dikirim dalam jumlah besar, tetapi tidak dapat diekspor kembali ke Ukraina tanpa persetujuan Berlin.

Dalam pernyataannya, Jenderal Zaluzhnyi mengatakan dia berterima kasih kepada Jenderal Milley. "[Terima kasih] atas dukungan dan bantuan tak tergoyahkan yang diberikan oleh Amerika Serikat dan sekutunya kepada Ukraina," ujarnya, seperti dikutip Reuters, Rabu (18/1/2023).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More