Suami Co-Pilot Yeti Airlines yang Jatuh di Nepal, Tewas dalam Kecelakaan 2006
Senin, 16 Januari 2023 - 21:49 WIB
POKHARA - Anju Khatiwada, co-pilot pesawat Yeti Airlines yang jatuh di Pokhara Nepal pada Minggu (15/1/2023) akan menjadi kepala pilot saat mendarat di Bandara Internasional Pokhara.
Namun, beberapa menit sebelum mendarat, pesawat ATR-72 dengan 68 penumpang dan empat awak itu, menabrak ngarai sungai di Nayagaun.
Portal berita Nepalkhabar melaporkan, pihak berwenang Nepal sejauh ini telah menemukan 68 jenazah, sementara pencarian jenazah yang tersisa berlanjut pada Senin.
Dalam nasib yang tragis, Khatiwada, yang hanya beberapa menit dari mencapai mimpinya, akhirnya berbagi nasib dengan suaminya Deepak Pokhrel.
Sang suami ternyata meninggal 16 tahun lalu dalam kecelakaan pesawat milik maskapai Yeti Airlines juga.
"Suaminya, Deepak Pokhrel, meninggal pada 2006 dalam kecelakaan pesawat Twin Otter milik Yeti Airlines di Jumla," papar juru bicara maskapai Sudarshan Bartaula kepada Reuters.
"Dia mendapat pelatihan pilot dengan uang yang didapatnya dari asuransi setelah kematian suaminya," ungkap Bartaula.
“Pesawat 9N AEQ milik Airlines telah jatuh pada tanggal 21 Juni 2006 dalam perjalanannya dari Nepalganj ke Jumla melalui Surkhet, mengakibatkan kematian enam penumpang dan empat awak, termasuk co-pilot Pokhrel,” ungkap laporan Nepali Times.
Runway Aman
"Cuacanya bagus. Visibilitas sangat bagus. Landasan pacu bersih," ujar pilot senior KC Kamal kepada kontrol lalu lintas udara (ATC) di Kathmandu sebelum lepas landas dari pesawat ATR-72 Yeti Airlines, dilansir Nepalkhabar.
Kamal memulai karirnya sebagai pilot peserta pelatihan di pesawat twin-otter Nepal Airlines pada tahun 1989.
Pada Minggu, dia memberikan pelatihan terakhirnya kepada co-pilot Khatiwada di pesawat, yang melakukan penerbangan ketiganya ke Pokhara, sebelum membuatnya seorang pilot.
Selama menyelesaikan pilot course, co-pilot dibuat duduk di kursi kiri sedangkan pilot duduk di sebelah kanan.
"Itulah yang dilakukan pilot Kamal di pesawat yang menuju Pokhara," ungkap seorang pilot kepada Nepalkhabar.
Sebagai penduduk Biratnagar Nepal, Khatiwada adalah ibu dari seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun dan memiliki lebih dari 6.400 jam terbang.
Karena cuaca cerah, masih harus dilihat apa penyebab kecelakaan itu.
“Kotak hitam pesawat yang merekam suara kokpit dan merekam data penerbangan, telah ditemukan,” papar Sher Bath Thakur, pejabat bandara di Kathmandu.
Ada lima penumpang India di dalam pesawat 72 tempat duduk itu, sebagaimana dikonfirmasi Kedutaan Besar India dan maskapai penerbangan. Kelimanya kini dipastikan tewas.
Yeti Airlines mengatakan lima warga India di dalamnya telah diidentifikasi sebagai Abhisekh Kushwaha, Bishal Sharma, Anil Kumar Rajbhar, Sonu Jaiswal, dan Sanjaya Jaiswal.
Facebook Live yang diklaim oleh Sonu Jaiswal, seorang penumpang India di pesawat naas Yeti Airlines, menunjukkan pesawat berbelok tajam sebelum jatuh dan terbakar pada Minggu, 15 Januari.
Jaiswal (29) adalah penduduk Ghazipur di Uttar Pradesh, dan bepergian bersama tiga temannya ke Pokhara dari Kathmandu untuk paralayang.
Namun, beberapa menit sebelum mendarat, pesawat ATR-72 dengan 68 penumpang dan empat awak itu, menabrak ngarai sungai di Nayagaun.
Portal berita Nepalkhabar melaporkan, pihak berwenang Nepal sejauh ini telah menemukan 68 jenazah, sementara pencarian jenazah yang tersisa berlanjut pada Senin.
Dalam nasib yang tragis, Khatiwada, yang hanya beberapa menit dari mencapai mimpinya, akhirnya berbagi nasib dengan suaminya Deepak Pokhrel.
Sang suami ternyata meninggal 16 tahun lalu dalam kecelakaan pesawat milik maskapai Yeti Airlines juga.
"Suaminya, Deepak Pokhrel, meninggal pada 2006 dalam kecelakaan pesawat Twin Otter milik Yeti Airlines di Jumla," papar juru bicara maskapai Sudarshan Bartaula kepada Reuters.
"Dia mendapat pelatihan pilot dengan uang yang didapatnya dari asuransi setelah kematian suaminya," ungkap Bartaula.
“Pesawat 9N AEQ milik Airlines telah jatuh pada tanggal 21 Juni 2006 dalam perjalanannya dari Nepalganj ke Jumla melalui Surkhet, mengakibatkan kematian enam penumpang dan empat awak, termasuk co-pilot Pokhrel,” ungkap laporan Nepali Times.
Runway Aman
"Cuacanya bagus. Visibilitas sangat bagus. Landasan pacu bersih," ujar pilot senior KC Kamal kepada kontrol lalu lintas udara (ATC) di Kathmandu sebelum lepas landas dari pesawat ATR-72 Yeti Airlines, dilansir Nepalkhabar.
Kamal memulai karirnya sebagai pilot peserta pelatihan di pesawat twin-otter Nepal Airlines pada tahun 1989.
Pada Minggu, dia memberikan pelatihan terakhirnya kepada co-pilot Khatiwada di pesawat, yang melakukan penerbangan ketiganya ke Pokhara, sebelum membuatnya seorang pilot.
Selama menyelesaikan pilot course, co-pilot dibuat duduk di kursi kiri sedangkan pilot duduk di sebelah kanan.
"Itulah yang dilakukan pilot Kamal di pesawat yang menuju Pokhara," ungkap seorang pilot kepada Nepalkhabar.
Sebagai penduduk Biratnagar Nepal, Khatiwada adalah ibu dari seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun dan memiliki lebih dari 6.400 jam terbang.
Karena cuaca cerah, masih harus dilihat apa penyebab kecelakaan itu.
“Kotak hitam pesawat yang merekam suara kokpit dan merekam data penerbangan, telah ditemukan,” papar Sher Bath Thakur, pejabat bandara di Kathmandu.
Ada lima penumpang India di dalam pesawat 72 tempat duduk itu, sebagaimana dikonfirmasi Kedutaan Besar India dan maskapai penerbangan. Kelimanya kini dipastikan tewas.
Yeti Airlines mengatakan lima warga India di dalamnya telah diidentifikasi sebagai Abhisekh Kushwaha, Bishal Sharma, Anil Kumar Rajbhar, Sonu Jaiswal, dan Sanjaya Jaiswal.
Facebook Live yang diklaim oleh Sonu Jaiswal, seorang penumpang India di pesawat naas Yeti Airlines, menunjukkan pesawat berbelok tajam sebelum jatuh dan terbakar pada Minggu, 15 Januari.
Jaiswal (29) adalah penduduk Ghazipur di Uttar Pradesh, dan bepergian bersama tiga temannya ke Pokhara dari Kathmandu untuk paralayang.
(sya)
tulis komentar anda