Jepang dan AS Bahas Lonjakan Kasus Covid-19 di Pangkalan Militer AS
Senin, 13 Juli 2020 - 23:01 WIB
OKINAWA - Jepang dan Amerika Serikat (AS) berbagi informasi tentang infeksi virus corona di pangkalan militer AS setelah wabah memicu kekhawatiran di Okinawa.
Sebanyak 62 orang di Okinawa yang positif corona pada pekan lalu, sebanyak 39 beradadi Pangkalan Udara Korp Marinir Futenma, 22 orang di Kamp Hansen dan satu di Kamp Kinser.
Televisi Asahi melaporkan 32 kasus lagi di Futenma. “Kami akan bekerja sama dalam masalah ini,” ungkap Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga.
“Jepang dan AS berbagi informasi tentang aktivitas individu militer yang terinfeksi,” kata dia.
Okinawa menampung sejumlah pasukan militer AS di Jepang. Tokyo beraliansi dengan Washington sebagai basis keamanannya.
Namun banyak warga Okinawa menganggap pangkalan itu sebagai sumber masalah mulai dari kejahatan hingga kecelakaan. Warga ingin Marinir mengurangi kehadiran mereka di sana atau pergi seluruhnya.
Pada akhir pekan, Gubernur Okinawa Denny Tamaki menjelaskan, sangat disesalkan sejumlah infeksi terjadi dalam waktu singkat dan warga Okinawa terkejut dengan kabar itu. (Lihat Infografis: Indonesia 3 Besar Dunia Pemilik Kapal Perang Korvet Melampaui AS)
“Saya tak bisa membantu tapi sangat meragukan tentang langkah militer AS untuk mencegah infeksi,” papar Tamaki yang menyatakan ada personel yang keluar pangkalan untuk pesta pantai dan mengunjungi distrik hiburan malam pada Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli. (Lihat Video: Penjaga Masjid Lakukan Aksi Heroik Selamatkan Kotak Amal)
Sebanyak 62 orang di Okinawa yang positif corona pada pekan lalu, sebanyak 39 beradadi Pangkalan Udara Korp Marinir Futenma, 22 orang di Kamp Hansen dan satu di Kamp Kinser.
Televisi Asahi melaporkan 32 kasus lagi di Futenma. “Kami akan bekerja sama dalam masalah ini,” ungkap Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga.
“Jepang dan AS berbagi informasi tentang aktivitas individu militer yang terinfeksi,” kata dia.
Okinawa menampung sejumlah pasukan militer AS di Jepang. Tokyo beraliansi dengan Washington sebagai basis keamanannya.
Namun banyak warga Okinawa menganggap pangkalan itu sebagai sumber masalah mulai dari kejahatan hingga kecelakaan. Warga ingin Marinir mengurangi kehadiran mereka di sana atau pergi seluruhnya.
Pada akhir pekan, Gubernur Okinawa Denny Tamaki menjelaskan, sangat disesalkan sejumlah infeksi terjadi dalam waktu singkat dan warga Okinawa terkejut dengan kabar itu. (Lihat Infografis: Indonesia 3 Besar Dunia Pemilik Kapal Perang Korvet Melampaui AS)
“Saya tak bisa membantu tapi sangat meragukan tentang langkah militer AS untuk mencegah infeksi,” papar Tamaki yang menyatakan ada personel yang keluar pangkalan untuk pesta pantai dan mengunjungi distrik hiburan malam pada Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli. (Lihat Video: Penjaga Masjid Lakukan Aksi Heroik Selamatkan Kotak Amal)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda