Rudal Rusia Hantam Gedung Apartemen di Dnipro Ukraina, 14 Tewas
Minggu, 15 Januari 2023 - 13:10 WIB
KIEV - Rusia melancarkan serangan rudal di wilayah Dnipro, Ukraina , yang menghantam sebuah apartemen. Setidaknya 14 orang tewas akibat serangan itu, sementara tim penyelamat bekerja keras sepanjang malam untuk mencari korban yang selamat.
"Operasi pencarian sedang berlangsung," tulis Valentyn Reznichenko, gubernur wilayah Dnipropetrovsk di timur-tengah Ukraina, di aplikasi perpesanan Telegram seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (15/1/2023).
Menurut Reznichenko, sekitar 38 orang telah diselamatkan, sekitar 24 hilang dan sejumlah penduduk yang tidak diketahui nasibnya masih terperangkap di bawah tumpukan puing setelah serangan pada Sabtu sore melukai 64 orang.
Serangan Rusia menghantam infrastruktur kritis di Kiev dan tempat lain, membatasi pasokan listrik pada puncak musim dingin untuk ibu kota Ukraina dan sebagian besar wilayah negara itu selama beberapa hari mendatang, para pejabat memperingatkan.
Ini adalah gelombang serangan terbesar Rusia di Ukraina dalam dua minggu yang terjadi saat negara itu merayakan Tahun Baru tradisional.
Ketika pertempuran darat berlanjut di timur Ukraina, Inggris mengikuti Prancis dan Polandia dengan menjanjikan bantuan senjata lebih lanjut. Inggris mengatakan akan mengirim 14 tank tempur utama Challenger 2 dan dukungan artileri.
"Perdana Menteri Rishi Sunak dan penasihatnya telah menganalisis gambaran militer, melihat dampak strategis dari dukungan Inggris dan mengidentifikasi jendela di mana menurutnya Inggris dan sekutunya dapat memiliki dampak maksimal," kata seorang juru bicara pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Langkah tersebut menambah tekanan pada Jerman untuk mengikutinya karena Kiev terus meminta peralatan militer canggih. Sebelumnya, Jerman menolak untuk memberikan tank Leopard 2 kepada Ukraina dengan alasan bahwa tidak ada negara Sekutu yang mengirimkan kendaraan berat.
Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus", tetapi menurut Ukraina dan sekutunya itu adalah agresi tanpa alasan yang telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang terlantar, dan mengubah banyak kota seperti Dnipro menjadi puing-puing.
"Operasi pencarian sedang berlangsung," tulis Valentyn Reznichenko, gubernur wilayah Dnipropetrovsk di timur-tengah Ukraina, di aplikasi perpesanan Telegram seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (15/1/2023).
Menurut Reznichenko, sekitar 38 orang telah diselamatkan, sekitar 24 hilang dan sejumlah penduduk yang tidak diketahui nasibnya masih terperangkap di bawah tumpukan puing setelah serangan pada Sabtu sore melukai 64 orang.
Serangan Rusia menghantam infrastruktur kritis di Kiev dan tempat lain, membatasi pasokan listrik pada puncak musim dingin untuk ibu kota Ukraina dan sebagian besar wilayah negara itu selama beberapa hari mendatang, para pejabat memperingatkan.
Ini adalah gelombang serangan terbesar Rusia di Ukraina dalam dua minggu yang terjadi saat negara itu merayakan Tahun Baru tradisional.
Ketika pertempuran darat berlanjut di timur Ukraina, Inggris mengikuti Prancis dan Polandia dengan menjanjikan bantuan senjata lebih lanjut. Inggris mengatakan akan mengirim 14 tank tempur utama Challenger 2 dan dukungan artileri.
"Perdana Menteri Rishi Sunak dan penasihatnya telah menganalisis gambaran militer, melihat dampak strategis dari dukungan Inggris dan mengidentifikasi jendela di mana menurutnya Inggris dan sekutunya dapat memiliki dampak maksimal," kata seorang juru bicara pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Langkah tersebut menambah tekanan pada Jerman untuk mengikutinya karena Kiev terus meminta peralatan militer canggih. Sebelumnya, Jerman menolak untuk memberikan tank Leopard 2 kepada Ukraina dengan alasan bahwa tidak ada negara Sekutu yang mengirimkan kendaraan berat.
Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus", tetapi menurut Ukraina dan sekutunya itu adalah agresi tanpa alasan yang telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang terlantar, dan mengubah banyak kota seperti Dnipro menjadi puing-puing.
(ian)
tulis komentar anda