Spesifikasi Rudal Anti-Tank Javelin Andalan Ukraina
Jum'at, 13 Januari 2023 - 00:30 WIB
JAKARTA - Rudal anti-tank Javelin merupakan senjata andalan Ukraina yang digunakan untuk menangkal gempuran Rusia . Rudal ini diproduksi oleh Raytheon dan Lockheed Martin.
Javelin pertama kali dikembangkan di bawah naungan militer Amerika Serikat (AS) pada 1989. Angkatan Darat Amerika Serikat, Fort Benning, Georgia mulai menggunakannya pada 1996. Diketahui, rudal Javelin menggantikan M47 Dragon milik AS.
Melansir military-today, Javelin merupakan salah satu sistem peluru kendali anti-tank portable canggih di dunia. Javelin dapat menghancurkan tank tempur hingga menargetkan helikopter terbang rendah. Sistem operasi Javelin dioperasikan dua awak.
Ini terdiri dari dua bagian, termasuk CLU (Command Launch Unit) dan tabung peluncur dengan rudal. CLU dapat digunakan lagi, sedangkan tabung peluncur hanya sekali pakai.
Operator harus terlebih dulu memasang tabung dengan rudal ke CLU. Kemudian operator melepaskan tabung kosong serta memasang rudal untuk tembakan berikutnya. CLU mempunyai saluran dengan pencitraan termal untuk pengawasan, pengintaian, serta penentuan prioritas target.
Terdapat dua mode serangan, yaitu serangan atas dan serangan langsung. Mode serangan atas digunakan untuk menyerang tank serta kendaraan lapis baja lainnya. Sementara itu, pada mode serangan langsung, rudal terbang langsung menuju target. Mode tersebut digunakan untuk menyerang bangunan, bunker, hingga kumpulan pasukan.
Rudal Javelin mempunyai hulu ledak muatan seberat 8,4 kilogram. Javelin dapat menghancurkan tank tempur utama yang ada di dunia. Jarak tembak maksimumnya mencapai 2.500 meter. Pabrikan lalu mengembangkan versi Javelin dengan jarak tembak maksimum 4.750 meter. Javelin dinilai sebagai senjata yang efektif.
Pada 2022, Ukraina menggunakan rudal Javelin untuk melawan Rusia. Javelin terbukti efektif melawan tank tempur Rusia, seperti T-72. Rudal anti-tank Javelin telah diekspor ke 20 negara. Selain itu, digunakan pula selama perang di Afghanistan dan Irak.
Javelin pertama kali dikembangkan di bawah naungan militer Amerika Serikat (AS) pada 1989. Angkatan Darat Amerika Serikat, Fort Benning, Georgia mulai menggunakannya pada 1996. Diketahui, rudal Javelin menggantikan M47 Dragon milik AS.
Baca Juga
Melansir military-today, Javelin merupakan salah satu sistem peluru kendali anti-tank portable canggih di dunia. Javelin dapat menghancurkan tank tempur hingga menargetkan helikopter terbang rendah. Sistem operasi Javelin dioperasikan dua awak.
Ini terdiri dari dua bagian, termasuk CLU (Command Launch Unit) dan tabung peluncur dengan rudal. CLU dapat digunakan lagi, sedangkan tabung peluncur hanya sekali pakai.
Operator harus terlebih dulu memasang tabung dengan rudal ke CLU. Kemudian operator melepaskan tabung kosong serta memasang rudal untuk tembakan berikutnya. CLU mempunyai saluran dengan pencitraan termal untuk pengawasan, pengintaian, serta penentuan prioritas target.
Terdapat dua mode serangan, yaitu serangan atas dan serangan langsung. Mode serangan atas digunakan untuk menyerang tank serta kendaraan lapis baja lainnya. Sementara itu, pada mode serangan langsung, rudal terbang langsung menuju target. Mode tersebut digunakan untuk menyerang bangunan, bunker, hingga kumpulan pasukan.
Rudal Javelin mempunyai hulu ledak muatan seberat 8,4 kilogram. Javelin dapat menghancurkan tank tempur utama yang ada di dunia. Jarak tembak maksimumnya mencapai 2.500 meter. Pabrikan lalu mengembangkan versi Javelin dengan jarak tembak maksimum 4.750 meter. Javelin dinilai sebagai senjata yang efektif.
Pada 2022, Ukraina menggunakan rudal Javelin untuk melawan Rusia. Javelin terbukti efektif melawan tank tempur Rusia, seperti T-72. Rudal anti-tank Javelin telah diekspor ke 20 negara. Selain itu, digunakan pula selama perang di Afghanistan dan Irak.
(esn)
tulis komentar anda