Sadisnya Aksi Protes di Peru, Petugas Polisi Dibakar Sampai Mati
Kamis, 12 Januari 2023 - 05:20 WIB
"Menjadi mustahil untuk mengendalikan massa,” kata Rojas, menuduh para pengunjuk rasa ingin menciptakan kekacauan demi kekacauan.
Castillo ditangkap dan dimakzulkan pada 7 Desember lalu, setelah dia mencoba membubarkan Kongres dan mengadakan pemilihan lebih awal. Anggota parlemen menuduhnya melakukan pemberontakan dan mempromosikan wakil presiden Dina Boluarte sebagai penggantinya. Pendukung Castillo menganggap ini sebagai kudeta tidak sah terhadap demokrasi.
Untuk diketahui, Peru telah memiliki lima presiden dalam lima tahun terakhir, dengan Kongres mengutip ketentuan "ketidakmampuan moral" pada konstitusi untuk memberhentikan mereka yang tidak mereka sukai.
Mentweet dari penjara pada hari Selasa, Castillo mengatakan sejarah akan mengingat orang Peru dibunuh karena membela negara dari kediktatoran kudeta, dan teror adalah peluru terakhir dari rezim yang terpojok oleh rakyat.
Menurut angka resmi pemerintah yang diterbitkan pada hari Selasa, setidaknya 47 orang tewas sehubungan dengan aksi protes tersebut. Ini termasuk petugas keamanan, 39 pengunjuk rasa, serta tujuh warga sipil yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas terkait dengan protes pemblokiran jalan.
Jenderal Polisi Peru Maximo Ramirez de la Cruz pekan lalu mengatakan bahwa lebih dari 300 petugas polisi terluka dalam bentrokan dengan demonstran, 19 di antaranya berakhir di rumah sakit.
Castillo ditangkap dan dimakzulkan pada 7 Desember lalu, setelah dia mencoba membubarkan Kongres dan mengadakan pemilihan lebih awal. Anggota parlemen menuduhnya melakukan pemberontakan dan mempromosikan wakil presiden Dina Boluarte sebagai penggantinya. Pendukung Castillo menganggap ini sebagai kudeta tidak sah terhadap demokrasi.
Untuk diketahui, Peru telah memiliki lima presiden dalam lima tahun terakhir, dengan Kongres mengutip ketentuan "ketidakmampuan moral" pada konstitusi untuk memberhentikan mereka yang tidak mereka sukai.
Mentweet dari penjara pada hari Selasa, Castillo mengatakan sejarah akan mengingat orang Peru dibunuh karena membela negara dari kediktatoran kudeta, dan teror adalah peluru terakhir dari rezim yang terpojok oleh rakyat.
Menurut angka resmi pemerintah yang diterbitkan pada hari Selasa, setidaknya 47 orang tewas sehubungan dengan aksi protes tersebut. Ini termasuk petugas keamanan, 39 pengunjuk rasa, serta tujuh warga sipil yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas terkait dengan protes pemblokiran jalan.
Jenderal Polisi Peru Maximo Ramirez de la Cruz pekan lalu mengatakan bahwa lebih dari 300 petugas polisi terluka dalam bentrokan dengan demonstran, 19 di antaranya berakhir di rumah sakit.
(ian)
tulis komentar anda