China Produksi Massal J-20, Pesaing Jet Tempur Siluman F-35 AS
Senin, 13 Juli 2020 - 13:43 WIB
BEIJING - Versi modifikasi dari jet tempur siluman pertama China, J-20 , telah secara resmi memasuki tahap produksi massal, dengan upgrade yang menjadikannya sebagai jet tempur generasi kelima. Pesawat ini dibanggakan Beijing sebagai pesaing jet tempur siluman F-35 Lightning II Amerika Serikat (AS).
Sumber militer yang dekat dengan proyek J-20 mengungkap tahap produksi massal tersebut kepada South China Morning Post (SCMP). Menurut sumber, momen itu ditandai pada upacara pembukaan jet tempur siluman J-20B yang dimodifikasi pada hari Rabu pekan lalu yang dihadiri oleh banyak pemimpin militer senior termasuk Wakil Ketua Komisi Militer Pusat (CMC) Jenderal Zhang Youxia.
Zhang adalah wakil ketua CMC peringkat kedua dan bertanggung jawab atas pengembangan senjata untuk Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.
"Produksi massal J-20B dimulai pada hari Rabu. Ini akhirnya menjadi jet tempur siluman lengkap, dengan kelincahannya memenuhi kriteria asli," kata sumber tersebut.
"Perubahan paling signifikan pada jet tempur adalah sekarang dilengkapi dengan thrust vector control," ujarnya. Thrust vector control (TVC) memungkinkan pilot mengendalikan pesawat dengan lebih baik dengan mengarahkan kembali dorongan mesin.
Pada tahun 2018, China memulai debutnya dengan pesawat tempur J-10C multirole—dilengkapi dengan mesin Taihang WS-10—di airshow China di Zhuhai, yang menempatkan pesawat melewati langkahnya dalam kinerja yang menunjukkan bahwa China telah berhasil dalam teknologi dorong.
Meski teknologi TVC telah diterapkan pada pesawat tempur siluman, lanjut sumber militer, J-20B masih akan menggunakan mesin Saturn AL-31 Rusia karena lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan pada mesin WS-15 China.
Insinyur China telah mengembangkan mesin turbofan WS-15 berkekuatan tinggi untuk J-20, tetapi pekerjaan itu tidak sesuai jadwal. "Mesin China yang dirancang untuk J-20 masih gagal memenuhi persyaratan, tetapi pengembangannya berjalan cukup lancar, dan mungkin siap dalam satu atau dua tahun ke depan," imbuh sumber itu.
"Tujuan utamanya adalah untuk melengkapi jet tempur J-20B dengan mesin domestik."
Sumber militer yang dekat dengan proyek J-20 mengungkap tahap produksi massal tersebut kepada South China Morning Post (SCMP). Menurut sumber, momen itu ditandai pada upacara pembukaan jet tempur siluman J-20B yang dimodifikasi pada hari Rabu pekan lalu yang dihadiri oleh banyak pemimpin militer senior termasuk Wakil Ketua Komisi Militer Pusat (CMC) Jenderal Zhang Youxia.
Zhang adalah wakil ketua CMC peringkat kedua dan bertanggung jawab atas pengembangan senjata untuk Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.
"Produksi massal J-20B dimulai pada hari Rabu. Ini akhirnya menjadi jet tempur siluman lengkap, dengan kelincahannya memenuhi kriteria asli," kata sumber tersebut.
"Perubahan paling signifikan pada jet tempur adalah sekarang dilengkapi dengan thrust vector control," ujarnya. Thrust vector control (TVC) memungkinkan pilot mengendalikan pesawat dengan lebih baik dengan mengarahkan kembali dorongan mesin.
Pada tahun 2018, China memulai debutnya dengan pesawat tempur J-10C multirole—dilengkapi dengan mesin Taihang WS-10—di airshow China di Zhuhai, yang menempatkan pesawat melewati langkahnya dalam kinerja yang menunjukkan bahwa China telah berhasil dalam teknologi dorong.
Meski teknologi TVC telah diterapkan pada pesawat tempur siluman, lanjut sumber militer, J-20B masih akan menggunakan mesin Saturn AL-31 Rusia karena lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan pada mesin WS-15 China.
Insinyur China telah mengembangkan mesin turbofan WS-15 berkekuatan tinggi untuk J-20, tetapi pekerjaan itu tidak sesuai jadwal. "Mesin China yang dirancang untuk J-20 masih gagal memenuhi persyaratan, tetapi pengembangannya berjalan cukup lancar, dan mungkin siap dalam satu atau dua tahun ke depan," imbuh sumber itu.
"Tujuan utamanya adalah untuk melengkapi jet tempur J-20B dengan mesin domestik."
Lihat Juga :
tulis komentar anda