Dapat Bantuan Pembunuh Tank, Zelensky Puji AS
Minggu, 08 Januari 2023 - 12:56 WIB
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak bisa menyembunyikan rasa terima kasihnya atas bantuan militer Amerika Serikat (AS). Ia memuji sekutunya itu karena telah memasukkan kendaraan lapis baja 'pembunuh tank' dalam paket bantuan militer bernilai miliaran dolar terbarunya.
Gedung Putih pada Jumat lalu mengumumkan paket bantuan militer sebesar USD3,75 miliar atau sekitar Rp58,5 triliun dalam bentuk senjata dan bantuan lain. Bantuan itu termasuk 50 kendaraan lapis baja Bradley dan 500 rudal anti-tank yang dapat mereka tembakkan.
Zelensky mengatakan bantuan kendaraan pembunuh tank itu "persis yang dibutuhkan" pasukan Ukraina yang terkunci dalam pertempuran melawan pasukan Rusia.
Dalam pidatonya yang disiarkan setiap malam pada hari Jumat, Zelensky memuji paket bantuan AS sebagai “sangat kuat.”
“Untuk pertama kalinya, kami akan mendapatkan kendaraan lapis baja Bradley – inilah yang dibutuhkan. Senjata dan peluru baru, termasuk presisi tinggi, roket baru, drone baru. Ini tepat waktu dan kuat,” katanya seperti dikutip dari AP, Minggu (8/1/2023).
Dia berterima kasih kepada Presiden AS Joe Biden, anggota parlemen AS, dan semua warga Amerika yang disebutnya menghargai kebebasan, dan yang tahu bahwa kebebasan layak dilindungi.
Paket bantuan militer terbaru AS adalah yang terbesar hingga saat ini untuk Ukraina. Jerman juga mengumumkan akan memasok sekitar 40 pengangkut personel lapis baja Marder dan Prancis menjanjikan penghancur tank AMX-10 RC beroda.
Bersama-sama, janji minggu ini merupakan sinyal kuat bahwa Ukraina dapat mengandalkan bantuan jangka panjang yang berkelanjutan dari Barat melawan tekanan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memecah belah negara.
Kiev telah meminta senjata berat selama konflik, khususnya meminta tank tempur utama M1 Abrams dalam 'daftar keinginan' Natal yang dibagikan oleh penasihat senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bulan lalu. Kiev juga meminta Jerman untuk memberikan tank canggih mereka tank Leopard.
Namun, pejabat AS terus mengesampingkan memberikan tank seberat 60 ton itu, dengan staf pemerintah yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Washington Post bahwa mereka tidak cocok untuk pasukan Ukraina karena kecenderungan mereka untuk mogok dan konsumsi bahan bakar yang boros.
Penolakan juga datang dari Kanselir Jerman Olaf Scholz dengan mengatakan bahwa negaranya hanya akan bertindak dalam koordinasi dengan sekutunya mengenai masalah ini. Menurut kanselir Jerman itu, tidak ada satu negara pun yang memasok tank Barat ke Kiev.
Sebaliknya, Washington dan beberapa sekutu Barat, termasuk Jerman dan Prancis, telah menawarkan kendaraan lapis baja yang lebih ringan. Paris baru-baru ini setuju untuk mengirim beberapa kendaraan tempur lapis baja AMX-10 yang sudah tua dan Berlin mengumumkan pengiriman kendaraan Marder yang sebanding.
Gedung Putih pada Jumat lalu mengumumkan paket bantuan militer sebesar USD3,75 miliar atau sekitar Rp58,5 triliun dalam bentuk senjata dan bantuan lain. Bantuan itu termasuk 50 kendaraan lapis baja Bradley dan 500 rudal anti-tank yang dapat mereka tembakkan.
Zelensky mengatakan bantuan kendaraan pembunuh tank itu "persis yang dibutuhkan" pasukan Ukraina yang terkunci dalam pertempuran melawan pasukan Rusia.
Dalam pidatonya yang disiarkan setiap malam pada hari Jumat, Zelensky memuji paket bantuan AS sebagai “sangat kuat.”
“Untuk pertama kalinya, kami akan mendapatkan kendaraan lapis baja Bradley – inilah yang dibutuhkan. Senjata dan peluru baru, termasuk presisi tinggi, roket baru, drone baru. Ini tepat waktu dan kuat,” katanya seperti dikutip dari AP, Minggu (8/1/2023).
Dia berterima kasih kepada Presiden AS Joe Biden, anggota parlemen AS, dan semua warga Amerika yang disebutnya menghargai kebebasan, dan yang tahu bahwa kebebasan layak dilindungi.
Paket bantuan militer terbaru AS adalah yang terbesar hingga saat ini untuk Ukraina. Jerman juga mengumumkan akan memasok sekitar 40 pengangkut personel lapis baja Marder dan Prancis menjanjikan penghancur tank AMX-10 RC beroda.
Bersama-sama, janji minggu ini merupakan sinyal kuat bahwa Ukraina dapat mengandalkan bantuan jangka panjang yang berkelanjutan dari Barat melawan tekanan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memecah belah negara.
Kiev telah meminta senjata berat selama konflik, khususnya meminta tank tempur utama M1 Abrams dalam 'daftar keinginan' Natal yang dibagikan oleh penasihat senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bulan lalu. Kiev juga meminta Jerman untuk memberikan tank canggih mereka tank Leopard.
Namun, pejabat AS terus mengesampingkan memberikan tank seberat 60 ton itu, dengan staf pemerintah yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Washington Post bahwa mereka tidak cocok untuk pasukan Ukraina karena kecenderungan mereka untuk mogok dan konsumsi bahan bakar yang boros.
Penolakan juga datang dari Kanselir Jerman Olaf Scholz dengan mengatakan bahwa negaranya hanya akan bertindak dalam koordinasi dengan sekutunya mengenai masalah ini. Menurut kanselir Jerman itu, tidak ada satu negara pun yang memasok tank Barat ke Kiev.
Sebaliknya, Washington dan beberapa sekutu Barat, termasuk Jerman dan Prancis, telah menawarkan kendaraan lapis baja yang lebih ringan. Paris baru-baru ini setuju untuk mengirim beberapa kendaraan tempur lapis baja AMX-10 yang sudah tua dan Berlin mengumumkan pengiriman kendaraan Marder yang sebanding.
(ian)
tulis komentar anda