Pegawai Sipil Hong Kong Kembali Bekerja Saat Lockdown Dilonggarkan
Selasa, 28 April 2020 - 15:30 WIB
HONG KONG - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam menyatakan sebagian besar pegawai sipil akan secara bertahap kembali bekerja mulai 4 Mei.
Meski demikian pemerintah belum memutuskan bagaimana melonggarkan perjalanan dan social distancing yang akan berakhir pekan depan.
Pusat keuangan global itu melaporkan tak ada kasus infeksi baru untuk hari kedua pada Senin (27/4). Kabar ini membawa harapan pada kota itu karena ekonomi semakin memburuk akibat pandemi setelah sebelumnya mengalami gelombang unjuk rasa.
Lam menjelaskan, fasilitas olahraga luar ruangan, perpustakaan dan museum juga akan dibuka lagi mulai Senin meski masih ada larangan berkumpul lebih dari empat orang.
Pembatasan social distancing dikhawatirkan beberapa pihak dapat menjadi alasan untuk meredam unjuk rasa. Tuduhan itu disangkal oleh Lam.
“Saat mempertimbangkan apakah melanjutkan pembatasan atau tidak, pertimbangan utamanya adalah keselamatan kesehatan publik dan menjamin kesehatan warga, kedua mempertimbangkan dampak langkah ini pada ekonomi dan berbagai industri, dan ketika dampak fisiologi pada warga,” kata Lam.
Pemerintah pekan lalu menyatakan social distancing dan pembatasan perjalanan akan diperpanjang hingga 7 Mei. Lam juga mempertimbangkan melonggarkan perjalanan lintas perbatasan dengan China.
Hong Kong telah menutup sekolah dan banyak orang bekerja dari rumah. Beberapa orang mulai kembali ke kantor dalam dua pekan terakhir.
Warga semakin terbiasa memakai masker di luar ruangan. Saat ini semakin jarang melihat orang yang tak memakai masker di kota itu.
Meski demikian pemerintah belum memutuskan bagaimana melonggarkan perjalanan dan social distancing yang akan berakhir pekan depan.
Pusat keuangan global itu melaporkan tak ada kasus infeksi baru untuk hari kedua pada Senin (27/4). Kabar ini membawa harapan pada kota itu karena ekonomi semakin memburuk akibat pandemi setelah sebelumnya mengalami gelombang unjuk rasa.
Lam menjelaskan, fasilitas olahraga luar ruangan, perpustakaan dan museum juga akan dibuka lagi mulai Senin meski masih ada larangan berkumpul lebih dari empat orang.
Pembatasan social distancing dikhawatirkan beberapa pihak dapat menjadi alasan untuk meredam unjuk rasa. Tuduhan itu disangkal oleh Lam.
“Saat mempertimbangkan apakah melanjutkan pembatasan atau tidak, pertimbangan utamanya adalah keselamatan kesehatan publik dan menjamin kesehatan warga, kedua mempertimbangkan dampak langkah ini pada ekonomi dan berbagai industri, dan ketika dampak fisiologi pada warga,” kata Lam.
Pemerintah pekan lalu menyatakan social distancing dan pembatasan perjalanan akan diperpanjang hingga 7 Mei. Lam juga mempertimbangkan melonggarkan perjalanan lintas perbatasan dengan China.
Hong Kong telah menutup sekolah dan banyak orang bekerja dari rumah. Beberapa orang mulai kembali ke kantor dalam dua pekan terakhir.
Warga semakin terbiasa memakai masker di luar ruangan. Saat ini semakin jarang melihat orang yang tak memakai masker di kota itu.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda