Cinta Itu Buta, Biarawati Jatuh Cinta dengan Biarawan Gara-gara Sentuhan Lengan Baju
Jum'at, 06 Januari 2023 - 08:02 WIB
LONDON - Seorang biarawati Inggris yang tetap membujang selama 24 tahun mematahkan pendiriannya, berjalan menjauh dari biaranya, dan menuju ke pelukan seorang biarawan.
Suster Mary Elizabeth—yang berada di ordo kuno Gereja Katolik Roma yang disebut ordo Karmelit—telah menjadi biarawati selama lebih dari dua dekade di Lancashire ketika dia bertemu dengan biarawan Karmelit Robert pada tahun 2015 saat sang biarawan berkunjung dari sebuah biara di Oxford.
Suster Mary Elizabeth, terlahir dengan nama Lisa Tinkler, mengatakan kepada BBC bahwa dia tahu mereka memiliki sesuatu yang istimewa sejak lengan Robert menyentuh lengan bajunya saat dia membiarkannya keluar, mengingat "merasa tersentak".
"Saya hanya merasakan chemistry di sana, sesuatu, dan saya sedikit malu," kata Tinkler kepada BBC,yang dilansir Jumat (6/1/2023).
"Dan saya berpikir, 'Wah, apakah dia juga merasakannya?' Dan ketika saya membiarkannya keluar, itu cukup canggung," katanya lagi.
Namun Robert juga terpengaruh oleh momen sekilas itu, meski dia tidak yakin apa artinya.
“Sentuhan Lisa di lengan baju saya mulai berubah, tetapi sementara saya merasakan sesuatu yang tumbuh secara bertahap di hati saya, saya rasa saya tidak pernah mencapai titik di mana saya merasa sangat jatuh cinta, karena menjadi seorang biarawan atau biarawati, mereka mengajari Anda bagaimana menghadapi emosi seperti cinta,” kata Robert.
Momen aksi saling jatuh cinta dari dua sosok pelayan gereja ini menguatkan pepatah lama "cinta itu buta", mengingat aturan gereja bahwa mereka sebenarnya dilarang jatuh cinta apalagi menikah.
Suster Mary Elizabeth—yang berada di ordo kuno Gereja Katolik Roma yang disebut ordo Karmelit—telah menjadi biarawati selama lebih dari dua dekade di Lancashire ketika dia bertemu dengan biarawan Karmelit Robert pada tahun 2015 saat sang biarawan berkunjung dari sebuah biara di Oxford.
Suster Mary Elizabeth, terlahir dengan nama Lisa Tinkler, mengatakan kepada BBC bahwa dia tahu mereka memiliki sesuatu yang istimewa sejak lengan Robert menyentuh lengan bajunya saat dia membiarkannya keluar, mengingat "merasa tersentak".
"Saya hanya merasakan chemistry di sana, sesuatu, dan saya sedikit malu," kata Tinkler kepada BBC,yang dilansir Jumat (6/1/2023).
"Dan saya berpikir, 'Wah, apakah dia juga merasakannya?' Dan ketika saya membiarkannya keluar, itu cukup canggung," katanya lagi.
Namun Robert juga terpengaruh oleh momen sekilas itu, meski dia tidak yakin apa artinya.
“Sentuhan Lisa di lengan baju saya mulai berubah, tetapi sementara saya merasakan sesuatu yang tumbuh secara bertahap di hati saya, saya rasa saya tidak pernah mencapai titik di mana saya merasa sangat jatuh cinta, karena menjadi seorang biarawan atau biarawati, mereka mengajari Anda bagaimana menghadapi emosi seperti cinta,” kata Robert.
Momen aksi saling jatuh cinta dari dua sosok pelayan gereja ini menguatkan pepatah lama "cinta itu buta", mengingat aturan gereja bahwa mereka sebenarnya dilarang jatuh cinta apalagi menikah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda