Tahanan Palestina Terlama Dibebaskan dari Penjara Israel
Kamis, 05 Januari 2023 - 22:03 WIB
YERUSALEM - Tahanan Palestina terlama, Karim Younis, telah dibebaskan setelah menjalani hukuman 40 tahun di penjara Israel pada Kamis (5/1/2023). Otoritas penjara Israel membebaskan Younis (66) dari penjara Hadarim di utara Tel Aviv saat fajar pada Kamis pagi.
Dia ditangkap pada tahun 1983 dan didakwa di pengadilan Israel atas pembunuhan seorang tentara Israel di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki tiga tahun sebelumnya.
Younis berasal dari desa Palestina Ara di Israel, di mana banyak kerabat dan teman menyambutnya pada hari Kamis.
Berbicara kepada Al Jazeera tak lama setelah pembebasannya, Younis membandingkannya dengan “operasi militer”.
Dia mengatakan bahwa dia telah dipindahkan di antara mobil polisi yang berbeda sebelum diturunkan di lokasi yang ternyata adalah terminal bus di Ranana, sebuah kota di utara Tel Aviv. Di sana, dia bisa menghubungi keluarganya, dengan bantuan orang yang lewat.
Younis mengatakan bahwa petugas datang ke selnya pada dini hari dan mengatakan kepadanya bahwa dia akan dibebaskan.
“Saya ingin mandi dan bersiap-siap, tetapi mereka mencegah saya,” katanya.
Younis akhirnya dijemput oleh kerabatnya dan dibawa ke kampung halamannya di Ara.
Dia ditangkap pada tahun 1983 dan didakwa di pengadilan Israel atas pembunuhan seorang tentara Israel di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki tiga tahun sebelumnya.
Younis berasal dari desa Palestina Ara di Israel, di mana banyak kerabat dan teman menyambutnya pada hari Kamis.
Berbicara kepada Al Jazeera tak lama setelah pembebasannya, Younis membandingkannya dengan “operasi militer”.
Dia mengatakan bahwa dia telah dipindahkan di antara mobil polisi yang berbeda sebelum diturunkan di lokasi yang ternyata adalah terminal bus di Ranana, sebuah kota di utara Tel Aviv. Di sana, dia bisa menghubungi keluarganya, dengan bantuan orang yang lewat.
Younis mengatakan bahwa petugas datang ke selnya pada dini hari dan mengatakan kepadanya bahwa dia akan dibebaskan.
“Saya ingin mandi dan bersiap-siap, tetapi mereka mencegah saya,” katanya.
Younis akhirnya dijemput oleh kerabatnya dan dibawa ke kampung halamannya di Ara.
tulis komentar anda