Usai Tembakkan Rudal, Kim Jong-un Bersumpah Tingkatkan Produksi Hulu Ledak Nuklir
Minggu, 01 Januari 2023 - 11:17 WIB
SEOUL - Kantor berita Korea Utara (Korut), KCNA melaporkan, pemimpin negara itu, Kim Jong-un , berjanji akan meningkatkan hulu ledak nuklir "secara eksponensial" dan membangun rudal balistik antarbenua yang lebih kuat. Ini menandakan sikap permusuhan yang semakin dalam dengan Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel), dan negara lainnya.
Pernyataan pada pertemuan penting Partai Buruh Korea, partai yang berkuasa di Korut, dirilis beberapa jam setelah Pyongyang menembakkan rudal balistik ke perairan timurnya. Korut telah memulai tahun 2023 dengan uji senjata menyusul rekor jumlah peluncuran rudal pada tahun lalu.
"Situasi saat ini menuntut negara kita untuk menggandakan upaya kita untuk memperkuat kekuatan militer kita secara luar biasa untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan dasar nasional kita untuk mengatasi gerakan militer berbahaya oleh AS dan pasukan musuh lainnya yang menargetkan kita," kata Kim, lapor KCNA, seperti dilansir dari The Guardian, Minggu (1/1/2023).
Kim Jong-un menuduh Washington dan Seoul melakukan plot untuk mengisolasi serta menahan Pyongyang, menyebutnya tak tertandingi dalam sejarah manusia.
KCNA mengutip Kim Jong-un yang mengatakan Korut terpaksa meningkatkan produksi secara eksponensial untuk memproduksi senjata nuklir taktis secara massal.
KCNA juga melaporkan diktator muda Korut itu telah memerintahkan pembuatan rudal balistik antarbenua jenis baru dengan kemampuan serangan balasan yang cepat. Kim juga dilaporkan mengatakan Korut berencana untuk segera meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya.
Sebelumnya, kepala staf gabungan Korsel dalam sebuah pernyataan mengatakan, militer mendeteksi peluncuran pada hari ini dari wilayah Ibu Kota Korea Utara sekitar pukul 02.50 pagi. Rudal itu menempuh jarak sekitar 400 km sebelum jatuh ke perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Kepala staf gabungan Korsel menyebut peluncuran itu sebagai "provokasi serius" yang merusak perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea dan di seluruh dunia. Dikatakan Korsel memantau dengan cermat gerakan Korut dalam koordinasi dengan AS dan mempertahankan kesiapan untuk menghadapi provokasi apa pun.
Pernyataan pada pertemuan penting Partai Buruh Korea, partai yang berkuasa di Korut, dirilis beberapa jam setelah Pyongyang menembakkan rudal balistik ke perairan timurnya. Korut telah memulai tahun 2023 dengan uji senjata menyusul rekor jumlah peluncuran rudal pada tahun lalu.
"Situasi saat ini menuntut negara kita untuk menggandakan upaya kita untuk memperkuat kekuatan militer kita secara luar biasa untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan dasar nasional kita untuk mengatasi gerakan militer berbahaya oleh AS dan pasukan musuh lainnya yang menargetkan kita," kata Kim, lapor KCNA, seperti dilansir dari The Guardian, Minggu (1/1/2023).
Kim Jong-un menuduh Washington dan Seoul melakukan plot untuk mengisolasi serta menahan Pyongyang, menyebutnya tak tertandingi dalam sejarah manusia.
KCNA mengutip Kim Jong-un yang mengatakan Korut terpaksa meningkatkan produksi secara eksponensial untuk memproduksi senjata nuklir taktis secara massal.
KCNA juga melaporkan diktator muda Korut itu telah memerintahkan pembuatan rudal balistik antarbenua jenis baru dengan kemampuan serangan balasan yang cepat. Kim juga dilaporkan mengatakan Korut berencana untuk segera meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya.
Sebelumnya, kepala staf gabungan Korsel dalam sebuah pernyataan mengatakan, militer mendeteksi peluncuran pada hari ini dari wilayah Ibu Kota Korea Utara sekitar pukul 02.50 pagi. Rudal itu menempuh jarak sekitar 400 km sebelum jatuh ke perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Kepala staf gabungan Korsel menyebut peluncuran itu sebagai "provokasi serius" yang merusak perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea dan di seluruh dunia. Dikatakan Korsel memantau dengan cermat gerakan Korut dalam koordinasi dengan AS dan mempertahankan kesiapan untuk menghadapi provokasi apa pun.
tulis komentar anda