Satu-satunya di Dunia, Negara Ini Presiden dan Wapres Suami-Istri

Jum'at, 30 Desember 2022 - 16:01 WIB
"Di sini kami memiliki dua presiden karena kami menghormati prinsip 50:50—dengan kata lain, di sini kami memiliki wakil presiden pada Kamerad Rosario," kata Ortega dalam pidato yang disiarkan televisi setelah kemenangan pemilunya.

Ortega Cerewet dan Kejam

Ortega (75), pertama kali merebut kendali setelah gerilyawan Sandinista menggulingkan dinasti keluarga Somoza yang memegang kekuasaan di Nikaragua dari 1937 hingga 1979. Presiden Nikaragua ini mengeklaim dirinya seorang ateis.



Sekarang, para kritikus menuduhnya otoritarianisme, korupsi, dan kembali mengubah politik Nikaragua menjadi urusan keluarga.

"Pada akhirnya kita memiliki seorang diktator di Ortega, seorang caudillo (orang kuat)...dia tidak mengizinkan kandidat lain di partainya dan sekarang, tampaknya, dia tidak akan mengizinkan seorang presiden di Nikaragua yang bukan dia," kata Fabian Medina, penulis biografi tentang Ortega kepada AFP.

Ortega memimpin junta Sandinista sayap kiri dengan dukungan Kuba dan Uni Soviet setelah revolusi, dan terpilih sebagai presiden pada tahun 1985.

Tapi, dengan ekonomi yang hancur, dia kalah dalam pemilu berikutnya pada tahun 1990.

Dengan oposisi dari partai Front Pembebasan Nasional Sandinista (FSLN), dia menghabiskan 17 tahun berikutnya "memerintah dari bawah"—mengobarkan protes kekerasan dan menegosiasikan reformasi dengan pemerintah sebelum kembali menjadi presiden tahun 2006.

Didukung oleh dana minyak dalam Venezuela, kemudian di bawah sekutu ideologisnya Hugo Chavez, dia memulai program sosial untuk orang miskin, banyak dari mereka terus mendukungnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More